Kadang sesuatu datang begitu saja, berkat yang tak pernah kita duga sebelumnya..
Belakangan ini hidupku seakan dipenuhi oleh mujizat. Bagaimana tidak?
Yang pertama adalah ujian kemarin.. Aku rasa itu ujian paling parah yang pernah aku ikuti. Bukan karena sulit atau apa, tapi memang karena kesalahanku. Aku yang malas. Memang sedikit aneh. Biasanya 2 minggu sebelum ujian pun tensinya sudah terasa. Lalu kita akan mulai menyusun diktat, dan mulai membaca.. Istilah kata "nyicil".. tapi ujian kali ini aku tenang-tenang saja. Seperti tidak ada apa-apa.
Baru seminggu sebelum ujian, aku mulai memaksakan diri untuk nyicil. Yaahh,, walaupun sudah berusaha menyuruh diri untuk belajar, namun tensi nya belum juga terasa. Belajar masih gitu2 aja,, masih nyantai2. Giliran hari minggunya, alias H-1.. ehmmm,,, gilaa,,, masih banyak banget ternyata yang belum aku baca. Lalu maksain diri, bagaimana caranya, pokoknya harus kebaca semua. Kebiasaan yang buruk memang. Walaupun saya sedang belajar di blok Ilmu Kesehatan Masyarakat, di mana diajarkan manajemen, termasuk manajemen waktu, dan sebelumnya juga sudah pernah diajarkan di UPMM yang saya ikuti di kampus, yaitu AToMA, tapi tetap saja, penerapan itu lebih sulit daripada yang kita kira.
Dan memang, suatu kebiasaan yang sangat umum di kalangan mahasiswa kedokteran, namun juga sangat buruk.. Yaitu... Begadang 1 hari sebelum ujian... Wahh,, jangan kira saya tak pernah mencobanya.. Saya pernah tidak tidur selama 3 hari demi mempersiapkan ujian. Kalau pun tidur, paling2 hanya 1-2 jam saja sehari, dan tidak merasa ngantuk. Tentu saja mengandalkan caffein. -Tuhan ampunilah dosaku.
Saya punya tubuh yang sangat unik sih.. Kalau orang2 bisa minum kopi sampai 3 gelas sehari, kalau saya cukup 1/3 bungkus untuk 24 jam. Itu sudah lebih dari cukup untuk membuat saya segar bugar dan tidak tidur sepanjang hari.. Tapi kasian jantungnya sih.
Yah, belakangan ini, saya merasakan akibat dari kebiasaan buruk tersebut. Penyakit mulai berdatangan, dan seperti kata pepatah "Sesal kemudian tak berguna". Makanya ujian kemarin, saya mengusahakan untuk tidak begadang. Tapi tetap saja, hanya dapat waktu tidur 4 jam atau paling banyak 6 jam sehari. Yang penting, tanpa kopi. Tapi yah, begitulah akibatnya,, ngantuk.. Bahkan waktu ujian end pertama saya sempat ngantuk di kelas.
ini membuat ku menyesal, mengapa dari awal tidak mengatur waktu dengan baik. Seorang dokter seharusnya adalah seorang manajer yang baik. Kalau begini terus, saya tidak akan bisa menjadi seorang dokter yang baik. Dan ujian end blok yang pertama sangat2 menyesalkan dan mengkhawatirkan. Saya tidak mengisi 7 nomor, karena kehabisan waktu. Mungkin karena kebanyakan mikir, mungkin juga karena ngantuk.
Waktu itu kelas kami dijaga oleh dokter Inge dan dokter Hera. Setelah dikatakan "waktu habiss..." saya langsung panik, dan karena sudah dipanggil, saya maju kedepan, tapi saya bilang, "bentar yah, dok... belum selesai nih." dan berusaha mengisi semua nomor kosong saya dengan jawaban B.-tapi itu juga masih sisa 7 nomor kosong.. Yaahh,, siapa tau kan ada yang benar.
Dokter inge gak sabaran langsung bilang, "aahhh,,, ngaco kamu.. sini2 kumpul!"
Yaahh,, apa boleh buat lah..
Dua hari setelah blok pertama, adalah ujian blok kedua. Karena di end blok pertama saya sudah merasa "Tidak Bisa",, saya pun berusaha keras untuk ujian end blok yang kedua. Jangan sampai tidak lulus. Dan ketakutan melanda seluruh tubuh saya. Sudah berusaha menyemangati diri sendiri. Sampai lomba2an selesain diktat sama temenku, Yenny. Tetap saja. Pagi hari sebelum ujian dimulai, saya masih lanjut menyelesaikan baca diktat Kesehatan Lingkungan, yang belum sempat diselesaikan.
Tapi, puji Tuhan, ujian end block yang kedua, tidak separah yang pertama. Agak sedikit lega, namun juga sangat takut. Masih bisa tidak yah, ujian end blok yang kedua ini membantu yang pertama. Namun ketika diumumkan kemarin hasil ujian, ternyata saya lulus.. Adduuu.. puji Tuhan sekali..
Yahh, memang butuh pengorbanan. Kemarin seorang teman saya berkata bahwa semakin banyak kita berkorban akan semakin banyak yang kita dapatkan.
Dan, taukah? itu hanyalah salah satu dari mujizat yang saya dapatkan. Setiap hari rasanya ingin mengucap syukur sama Tuhan.
Saya yakin, masih banyak mujizat yang mau Tuhan berikan buat saya. Saya yakin, pasti saya akan mendapatkan yang saya inginkan pada waktunya, jika Tuhan mau memberikan..
Wahh.. so sweet sekali saya menuliskan hal ini.
Hari suramku berganti cerah. Tekanan berganti senyuman.
Walaupun masih ada satu perjuangan lagi - OSCE - ayo semangat!!^^
0 komentar:
Posting Komentar