Saya tulis untuk semua orang, terutama kaum muda yang suka begadang, atau tidur larut malam, sekaligus menasihati diri sendiri. :D
Setelah mempelajari pelajaran ss selama satu minggu, rasanya seperti tertampar. Judulnya adalah "Istirahat dan Pemulihan". Memang dari semua topik yang sudah dibaca mengenai kesehatan, topik inilah justru yang paling menampar. Pasalnya, saya hampir setiap bulan begadang paling tidak 2 kali, satu atau dua hari menjelang ujian. Sebagai mahasiswa blok, yang kurikulum pelajarannya cukup padat - katanya sih pelajaran 1 semester dipadatkan menjadi 5 minggu - dan punya otak yang pas-pasan (ngga langsung bisa nangkep sekali belajar), saya merasa kekurangan waktu untuk belajar, dan selalu saja belum selesai belajar beberapa hari menjelang ujian, sehingga harus dikejar dengan cara begadang 1 atau 2 hari sebelum hari - H. Tetapi setelah membaca pelajaran ini -astagaaa...- mari kita telusuri mengapa.
Pertama, cerita pendahuluannya itu loh, tentang seorang mahasiswa kedokteran (kenapa harus 'mahasiswa kedokteran'?? -____-) di Loma Linda yang selalu bangun jam 4 subuh setiap hari dan belajar terus hingga tengah malam, tetapi pencapaian akademisnya tetap saja jelek dan tidak berhasil. Hingga suatu hari dia menghadap dosennya dan meminta nasihat, dan dosennya itu menganjurkan dia untuk tidur 7 jam sehari dan berolahraga 30 menit sehari, tiap hari, apapun yang terjadi.
Apakah anda membacanya?? "APAPUN YANG TERJADI"
Mungkin bagi anda adalah sebuah hal yang biasa, namun bagi saya --> "APAPUN YANG TERJADI"
oh tidak, apabila saya belum selesai mempelajari pelajaran saya 2 hari menjelang ujian, bagaimana mungkin saya bisa tidur 7 jam sehari dengan tenang? saya pasti akan belajar hingga jam 2 pagi, baru kemudian tidur, lalu bangun lagi jam 5 pagi dan belajar lagi. Kalau tidak, bagaimana saya bisa menyelesaikan bahan ujian saya?
Namun, pada cerita ini, anak muda tersebut, setelah mengikuti nasihat dosennya, dapat lulus dengan hasil yang memuaskan. Oleh karena itulah, saya rasa saya perlu mencobanya.
Mampukah saya? berhasilkah?
Kita lihat saja nanti. Saya akan membagikan pengalaman saya disini bila berhasil. :D
Pelajaran hari kedua berjudul "Tidak Ada Waktu"
Kembali saya tertampar. Seluruh pertanyaan yang ada di kepala saya pada hari pertama terjawab disini.
Saya merasa waktu saya tidak cukup untuk mempelajari semuanya. Namun, apakah benar-benar tidak cukup? Apakah benar-benar tidak ada waktu?
Saya mulai merenungi kembali, apa yang sebenarnya saya lakukan sehari-hari, dan jawabannya adalah : tidak ada.
Lalu mengapa saya merasa kekurangan waktu? Apa yang salah?
Satu-satunya kesalahan saya adalah pengaturan waktu. Saya tidak mengatur waktu saya dengan baik sehingga terbuang begitu saja.
Renungan yang bisa saya ambil dari pelajaran hari minggu adalah: bagaimana pun, tubuh kita memiliki keterbatasan, sehingga membutuhkan istirahat.
Alkitab pun tidak suka pemalas. (Amsal 6:9, Amsal 13:4, 2 Tesalonika 3:10)
tetapi rajin pun, jangan sampai melebihi takaran.
Di Markus 6:30-32,45-46, dikatakan bahwa pelayanan yang dilakukan Tuhan Yesus itu penting, tetapi tetap istirahat itu perlu.
Kebiasaan mencuri waktu tidur pada akhirnya akan merugikan kita. Walaupun masih muda, sehat dan kuat, tubuh kita memerlukan istirahat. Cepat atau lambat gaya hidup yang tidak beratarak akan merugikan kita.
"Orang yang tidak tidur selama 17-19 jam akan memiliki tingkat performa yang sebanding dengan orang yang mabuk."
Jadi jangan tolerir waktu tidur kita. Tubuh kita akan memiliki performa yang lebih baik apabila mendapatkan istirahat yang cukup.
Yang harus dilakukan adalah mengatur waktu kita. Time management itu penting, bukan hanya dipelajari saja, tetapi juga dijalankan.
*Hayoo para member AToMA yang sudah berkali-kali mengikuti workshop Time Management, sekaranglah waktunya mempraktekkan apa yang sudah kita pelajari. :D
Semoga bergunaa :)
0 komentar:
Posting Komentar