Senin, 29 Maret 2010

Book Recommendation : The Miracle of Enzyme

Hari minggu kemarin, saya sedang berjalan-jalan bersama dengan 3 orang teman di Supermall Karawaci, sepulang dari seminar "Allergy Alert" yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH). Karena tujuan kami tidak direncanakan sebelumnya, maka kami memutuskan untuk melihat-lihat saja di Toko Buku Gramedia. Maklum, suka melihat-lihat buku dan alat tulis. :)

Ketika memasuki Gramedia Bookstore, mata saya menangkap tumpukkan buku hijau tidak jauh dari pintu masuk toko buku tersebut, yang di sampul bukunya tertulis kata "Enzyme". Mungkin karena saya anak Fakultas Kedokteran, sehingga pada saat melihat kata itu, saya langsung tertarik dan penasaran apa sebenarnya isi buku tersebut. Judulnya adalah "The Miracle of Enzyme", ditulis oleh seorang guru besar dari Fakultas Kedokteran di Albert Einstein University di Amerika Serikat yang bernama Hiromi Shinya, MD.



Biasanya saya tidak terlalu tertarik dengan buku-buku kesehatan yang dijual di toko-toko buku, karena saya pikir buku-buku tersebut ditargetkan untuk dibaca oleh kaum awam, bahasanya sangat sederhana dan biasanya tidak ada penjelasan fisiologisnya, sehingga menurut saya tidak perlu untuk dibeli karena toh saya bisa belajar sendiri. Saya bisa membaca jurnal-jurnal yang evidence-based dengan referensi yang lebih kuat dan penjelasan yang lebih masuk akal.

Tetapi buku ini berbeda dari buku-buku kesehatan yang dijual di toko buku. Ketika saya membaca sekilas buku ini, saya menemukan penjelasan yang medis, logis dan fisiologis mengenai apa yang tertulis dalam buku ini. Walaupun tidak ada referensi yang dicantumkan, tetapi sepertinya dokter Shinya menulis berdasarkan pengalamannya sendiri. Yang membuat saya kagum pada dokter ini adalah dia mencoba obat-obat baru kepada dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada pasien, untuk mengetahui khasiat dan efek samping dari obat tersebut secara detail, yang biasanya tidak tertulis dalam kemasan obat. Dari sini saya dapat melihat betapa dia memperhatikan kepentingan pasiennya.

Hal lain yang unik dari buku ini adalah saran-saran yang tertulis di dalam buku ini agaknya sejalan dengan ajaran kesehatan dan larangan-larangan yang diajarkan oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Mungkin saudara-saudara dulu pernah membaca kutipan saya dari American News, tentang kesehatan : hal-hal yang dilakukan untuk memperpanjang umur, yaitu salah satunya adalah live like the Seventh-day Adventist. Menurut survey yang dilakukan, umat masehi advent hari ketujuh rata-rata berumur lebih panjang daripada orang-orang lainnya. Saya mengerti bahwa pembaca blog ini tidaklah seluruhnya berasal dari kalangan masehi advent hari ketujuh, bahkan blog ini dapat dibaca oleh semua orang. Saya menulis ini bukan untuk meninggikan ataupun memojokkan pihak-pihak tertentu, tetapi hanyalah sekedar penjelasan dan pembuktian dari apa yang selama ini saya percayai dan lakukan - tentunya dengan berbagai macam pergumulan dan pembantahan mengenai teori-teori kesehatan yang selama ini beredar.

Terus terang saja, saya bukan tipe orang yang dapat langsung menerima begitu saja bila diberikan peraturan dan larangan, apalagi dalam bidang kesehatan. Ketika saya memasuki Fakultas Kedokteran, pemikiran logis saya semakin berkembang dan sesaat saya menjadi orang yang suka membantah hal-hal yang saya rasa tidak sesuai dengan pemikiran logis saya, tentunya berdasarkan dengan apa yang saya telah pelajari sebagai mahasiswa kedokteran.

Saya berikan sebuah contoh yang paling mudah. Mengenai teh. Sebelumnya saya beritahukan bahwa umat advent tidak meminum teh. Memang hal ini tidaklah tertulis di dalam alkitab. Kalau tentang makanan yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan sih, sudah jelas-jelas tertulis di dalam alkitab, yaitu di Kitab Imamat 11. Tetapi mengenai teh tidak ada, hanya ada tulisan dari seorang nabiah yang bernama Ellen G. White. Lalu apa dasarnya dari alkitab? Beberapa dasar prinsip kesehatan dalam alkitab dikutip dari ayat-ayat berikut :

1 Korintus 6:19-20

(19) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

(20) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

dan lagi

1 Korintus 10:31

(31) Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

Jadi untuk tidak meminum teh, dasarnya adalah ayat-ayat berikut. Bahwa kita tidak boleh memasukkan bahan yang merusak ke dalam tubuh kita karena tubuh kita adalah bait Allah. Jadi mengapa kita tidak boleh minum teh? Apakah teh merusak tubuh kita?

Selama ini yang saya tahu adalah karena teh mengandung zat adiktif, yaitu kafein.
http://pangandaraninfo.com/2009/12/20/makalah-zat-adiktif-dan-psikotropika/

Efek kafein pada tubuh menurut yang saya pelajari, salah satunya adalah memicu kerja jantung. Apabila jantung dipicu maka akan semakin banyak darah yang dipompa ke otak. Itulah sebabnya kafein dapat menghilangkan kantuk dan menambah konsentrasi. Namun, efek ini hanyalah sesaat saja. Efek lainnya adalah palpitasi (atau yang kita kenal sebagai deg-degan) dan denyut nadi lebih cepat. Apabila dipicu terus-menerus, maka jantung akan lelah dan lebih lanjut dapat menyebabkan penyakit. Efek lain kafein dapat dilihat dalam referensi berikut : http://www.medicinenet.com/caffeine/article.htm

Tetapi kafein yang terkandung di dalam teh hanyalah sedikit. Lebih banyak di dalam kopi. Makanya ketika orang mau begadang, maka orang tersebut akan minum kopi dan bukannya minum teh. Jadi bisa dibilang efek samping kafein dalam teh tidak terlalu terasa.

Kemudian ada alasan lain, yaitu bahwa teh mengandung asam tanat yang dapat mencegah penyerapan zat besi. Jadi apabila kita minum teh sambil atau setelah makan, maka kita dapat menderita defisiensi besi, oleh karena besi yang kita konsumsi yang terkandung dalam makanan kita tidak dapat diserap. Makanya kita jangan terlalu mendengarkan apa yang dikatakan iklan. :P

Baiklah, dengan alasan-alasan tersebut saya dapat menerima larangan untuk tidak minum teh. Tetapi bagaimana dengan teh hijau? Orang bilang teh hijau dapat mencegah kanker karena kandungan anti oksidannya. Dan bukan hanya orang yang bilang begitu, tetapi juga dosen saya sendiri. Dan apa yang saya pelajari dalam ilmu kedokteran juga seperti itu. Bahwa teh hijau baik untuk dikonsumsi karena kandungan antioksidannya yang dapat mencegah kanker. Bukti yang diberikan adalah prevalensi kanker lambung pada orang Jepang akibat minum sake menurun sejak kebiasaan meminum teh hijau itu dijalankan. Saya merasa tidak dapat menerima hal ini dan mulai meminum teh hijau. Pada awalnya ada rasa bersalah. Tetapi kemudian rasa bersalah itu dikalahkan oleh pemikiran-pemikiran rasional saya, dan sayapun mulai merasa aman untuk mengkonsumsi teh hijau tersebut. Sampai pada suatu hari ketika saya pergi bersama dengan teman-teman saya ke restoran jepang. Kita tahu, teh hijau di restoran jepang, sekali bayar bisa minum sepuasnya. Dan pada saat itu, saya mengambil keuntungan. Di dalam pikiran saya, karena teh hijau dapat menyehatkan tubuh saya, maka saya meminum teh hijau itu dengan santai, hingga beberapa gelas. Tetapi sepulang dari sana, justru efek yang saya dapatkan malah sebaliknya. Saya mulai merasakan palpitasi hingga gemetar. Saat itu saya mengetahui bahwa teh hijau tidak baik untuk tubuh saya, dan sejak saat itu pun saya tidak pernah mengkonsumsinya lagi.

Saya mulai menjalani larangan-larangan tersebut dengan iman. Tidak berani lagi membantahnya dengan pemikiran logisku. Tetapi bila orang-orang bertanya padaku apa alasannya, ada beberapa hal yang tidak dapat saya jelaskan secara fisiologis. Akhirnya saya hanya dapat menjelaskan dengan apa yang telah saya alami saja ketika mengkonsumsinya. Tetapi ketika saya menemukan buku The Miracle of Enzyme ini, seakan-akan semuanya terbuka dengan jelas. Larangan-larangan yang selama ini saya anggap tidak logis (bukan saja teh hijau), ternyata ada penjelasan logisnya. Berikut adalah penjelasan yang saya kutip langsung dari buku tersebut:
"Memang benar bahwa antioksidan yang ditemukan dalam teh adalah antioksidan berjenis polifenol, yang mencegah atau menetralisasi efek radikal bebas yang merusak. Namun, jika beberapa antioksidan tersebut menyatu, mereka menjadi sesuatu yang disebut tanin.

Tanin menyebabkan beberapa tumbuhan dan buah-buahan memiliki rasa sepat. Rasa "pahit" dalam buah kesemek yang pahit misalnya, disebabkan oleh tanin. Tanin mudah teroksidasi, maka, tergantung pada banyaknya zat itu terkena air panas atau udara, dengan mudah ia dapat berubah menjadi asam tanat. Terlebih lagi, asam tanat berfungsi membekukan protein. Teori saya adalah bahwa teh yang mengandung asam tanat memiliki efek negatif pada mukosa lambung-yaitu selaput lendir yang melapisi lambung-sehingga menyebabkan orang tersebut menderita berbagai masalah lambung, seperti tukak lambung.

Kenyataannya, ketika saya menggunakan endoskop untuk memeriksa lambung mereka yang secara teratur meminum teh (teh hijau, teh cina, teh hitam inggris) atau kopi yang mengandung banyak asam tanat, biasanya saya menemukan mukosa lambung mereka telah menipis akibat perubahan atrofi. Lapisan lambung yang begitu penting itu menyusut begitu saja. Sebuah fakta yang sudah diketahui: perubahan atrofi yang kronis atau mag kronis dapat dengan mudah berkembang menjadi kanker lambung."

Ternyata Tuhan telah mempersiapkan cara untuk kita menjalankan kehidupan dengan lebih sehat, hanya kita tidak dapat melihat khasiatnya. Memang makanan ini sebenarnya tidaklah baik untuk kita konsumsi, hanya saja kita tidak tahu mengapa, apa yang tidak baik. Tuhan tahu yang terbaik buat kita. Hanya saja terkadang kita merasa lebih pintar dari Tuhan dan mulai membantah-Nya dengan pemikiran rasional kita sendiri.

Buku yang ditulis oleh dokter Shinya ini benar-benar membuka pemikiran saya mengenai hukum kesehatan. Menegur saya untuk dapat lebih mempercayai Tuhan tanpa harus mengandalkan pemikiran kita sendiri. Seperti yang tertulis di Amsal 3:5

(5) Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Masih banyak hal-hal tentang kesehatan yang dapat kita baca di dalam buku ini. Benar-benar alami, benar-benar rasional, dan benar-benar alkitabiah, walaupun dokter Shinya sendiri bukan berasal dari gereja masehi advent hari ketujuh. Saya merekomendasikan buku ini untuk anda baca. Bahasanya tidak terlalu sulit dibaca oleh kalangan awam, namun juga tidak terlalu sederhana untuk dibaca kalangan medis. Benar-benar tulisan yang bagus. Bukan bermaksud untuk mengiklankan, tetapi memanglah buku ini pantas untuk dibaca.

Semoga tulisan saya ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

God bless us :)

Jumat, 26 Maret 2010

Are You a Christian?

ATTENTION!
This topic I write especially for Christians, because I am a Christian without any intention to resist other religion. Feel free to read if you'd like to, but you don't have to read if you don't like.

When I opened the sabbath day minutes ago, this idea came to mind and I started to think : What actually a Christian is? A member of an international group? Or a member of a religious group? Or a member of a church? Is that what we call Christian? What is it?

Now, I'd like to throw this question to you? What do you think a Christian is? Well, if you are a Christian, who do you think yourself is?

When we open the dictionary, we'll find many meanings of Christian. One of them that I want to show you is this : a person who exemplifies in his or her life the teachings of Christ.

The definition above is exactly the same with what I read in the bible, in 1 John 2:6.

"Whoever claims to live in him must walk as Jesus did."

Christians are the followers of Jesus Christ. We claim ourselves to live in Jesus Christ, believing in Him as our saviour, praying in Jesus' name, praising Him, having Him as our best friend. Isn't it true?
But have we walk as Jesus walked?
Have we live as Jesus live?
This bible verse tells us that if we claim ourselves as Christians, we must live as Christ lived. It means that whatever we do in our lives, we must reflect Christ who is in us. Christ is being our example.
In John 15:4, Jesus says, "Remain in me, and I will remain in you."

So if we live in Christ, He will live in Him, and by our deeds, our words, our minds, we will reflect Christ, showing Him unto the world - that doesn't know Him, and be a little light in the darkness.

I remember a song, sang by Emannuel Quartet. Here's some of its lyrics:

"Can Jesus be seen in me?
Does my life reflects the example He set?
Can I live for the Lord faithfully?
When the world looks at me, is it Jesus they see?
Can Jesus be seen in me?"

May these questions above could we also ask to ourselves as Christians.
Have we reflects the life of Christ in our lives?
Are we Christians?
Does Jesus live in me?


Happy Sabbath, Christians.
God bless you :)

Jumat, 19 Maret 2010

19 Maret 2010 -- Hari paling aneh di bulan Maret 2010

yapp, saya datang kembali buat tulis tulis..
inspirasi inspirasi??

inspirasi dari hongkong kali yaa..
lantaran terlantar menunggu di kampus ditelantarkan oleh koko yang lagi case di PD,
dari pada gak ada kerjaan, gak tau mo ngapain,
walopun mata tinggal segaris gara2 cuma tidur 2,5 jam tadi pagi jam stengah 2 sampe jam 5,
yahh nulis aja deh

ngomong2 hari ini patut diperingati sebagai hari teraneh di bulan Maret 2010
bukan buat semua orang, tapi buat sebagian orang aja.
yaahh,, bukan buat sebagian orang juga sihh,
sebenernya cuma buat 3 orang cewe di FKUAJ
sebenernya sih yang paling aneh buat gw.

haha.. apa mo dikata, sebenernya bisa dibilang minggu ini adalah minggu yang kejam.
kenapa?
bayangkanlah,, seminggu setelah ujian mid blok, jumatnya langsung ujian, dilanjutkan sama ujian praktikum hari senin, lalu ujian praktikum lagi hari rabu (yang udah mulai kacau), lalu dilanjutkan sama ujian end blok hari ini (jumat) yang harus nya menjadi akhir dari segala ujian di blok ini. biasa nya ujian selanjutnya tuh minggu kedua blok depan.
tapi kali ini ngga.. hari pertama blok depan udah langsung ujian lagi >> pretest, yang adalah hari senin besok ini...
yang lebih kejamnya lagi, setelah senin, jumat pertamanya langsung ujian praktikum lagi.
ckckck..
memang kehidupan anak FK selalu penuh dengan ujian.
mo jadi dokter kok susah ya?

gimana anak FK mo cantik coba..
nih ya,,
tiap 2 minggu sekali ujian dengan diktat setumpuk.
gw inget kalo dulu di sekolah setumpuk gitu tuh belajarnya setaun tauu..

nih alasan kenapa anak FK gak bisa cantik

pertama
tiap kali belajar >> stres meningkat.
kalo stres >> makan ato ngemil
kalo makan terus >> gendut
kalo gendut >> gak cantik

kedua
seperti yang sudah saya bilang,
tiap dua minggu sekali ujian
alhasil, tiap hari bisanya belajar doank
gak sempet perawatan2
kalo gak perawatan >> kusem
kusem = gak cantik

ketiga
kalo ujian 2 minggu sekali dengan diktat setumpuk tuh belajarnya kapan sih?
keburu yaA?
ya ngga lahhh..
mau gak mau mesti begadang
kalo begadang jadinya:
1. cepet tua >> gak cantik
2. mata berlingker item2 kayak panda >> gak cantik
3. imunitas menurun >> cepet sakit
kalo sakit >> kurus >> gak cantik

keempat
belajar bikin stress
ya gakk??
stres bikin rambut rontok
kalo rambut rontok terus lama2 botak
kalo botak (ihh amit2 dehhhh) >> gak cantik

itu tuuhhh empat dari sekian banyak alasann..
hahahaa

ngomong2 jadi ngelantur.
gw kan mo cerita kejadian hari ini.

hari ini, setelah ujian yang selesainya jam 10.10 WIB
Gav, Des, Jen, sama Yen seperti biasa ngumpul
ngapain?
yang pertama : membahas kebodohan2 jawaban kita waktu ujian
kedua : nyadar kalo salahnya banyak >> kita bego banget
ketiga : kalo udah nyadar begonya >> teriakk : huaaaa..

akhirnya diputuskanlah untuk jalan2 ke pv buat ngilangin stres.
tadi nya jen gak mko ikut tuh, soalnya dia udah minta ditungguin supirnya, jadi tadinya rencana nya mo langsung pulang.
akhirnya malah supirnya dipake buat nganter kita ke pv

nyampe di pv
tujuan pertama >> food court : "makan"
jadi kita puter2 nyari foodcourt.
biasanya foodcourt kan ada di lantai atas2 gitu, ya gakk?
jadi kita naek sampe lantai atas
ternyataa...
gak ada

yaudah, lantaran putus asa, kita mutusin buat makan di salah satu tempat makan disitu
begitu masuk..
yen sama des udah tau apa yang biasanya bakal dilakuin jen.
padahal udah bisik2 tuh : udah yen, gak usah diomongin
tapi toh jen nya inget juga

spontan jen minta mas2 pelayannya buat fotoin kita berempat
wah si jen, niat banget. udah muka masih muka stres gitu abis ujian.
gav flu lagi jadi mukanya udah beler banget.

yahh akhirnya, oke lah foto sekali

tapi lalu ..
"mas, sekali lagi boleh gak?"
jegerr..

itu yang pertama

lalu kita mulai pesen makanan
bingung donk, kok jen gak pesen makanan.
eh ternyata si jen mo pulang, takut supirnya dipake
baiklah..
tapi gav ninggalin map di mobil jen
akhirnya satu map nya gav dibawa pulang sama jen. isinya ada lpj, diktat, dan yang paling penting jadwall
huaaaa...
gw memulai blok baru tanpa melihat jadwal
astagaaaaaa

lalu pas jen pergi, kita udah nungguin lamaaaaaa banget,
kok makanannya gak dateng2
ini perut udah krucuk2 ini

eh tiba2 ada mba2 pelayan dateng bawa nota gitu sambil ngomong:
"yaa,, mo pesen apa?"
swt, mbakk.. kita udah mesen dari tadi yaaa,, blom dateng2. malah dikirain belom mesen lagi.
swt.

tau2 jeni telpon dari bawah. bilang kalo foodcourt yang dari tadi kita cari2 itu persis satu lantai di bawah kita. Aaaaaa... dodol banget siihh
yasudahlah, toh udah terlanjur mesen.. tapi massss... mana makanannyaaa.. lama banget...
laperrr tauuu...

beberapa menit kemudian baru dibawain makanannya.
swt --"

yaudah, karna udah kelaperan yah jadinya makannya kayak orang gak makan setaun.
Gav yang biasa makan pelan2 gitu, jadi bar2.
Yen yang biasa makannya lama, satu jem gitu, jadi cepet.
haha

trus gw udah bilang belom kalo kita pilek?
gav pilek, des juga.

jadi abis makan, kita masih ngobrol2 di dalem situ kn.
ngobrolin tentang sebuah hal yang aneh.
gk tau kenapa bisa ngobrol sampe situ yaa?
pokoknya ngomongin itu lah..
sambil srotttt... srottt...
kita sih biasa aja.
orang sama2 pilek ini.

gak lama kemudian, mas2 pelayannya dateng
nanya gitu : mbak,, ini piringnya udah?? saya angkat yaa?

ya kita sih manggut2 aja sambil masih terus ngobrol.
tapi kok lama2 rasanya jadi gak nyaman gitu ya?
kayak diliatin gimana gitu

akhirnya karna kita merasa gak nyaman,
kita mutusin untuk pergi dari situ jalan lagi ke tempat lain.

lalu keluar gitu aja..
Gav: jalan keluar sambil "srottt..." upss... baru sadar kalo di samping gw ada orang lagi makan.
wkwkkwkwkwk.. langsung dah buru2 keluar. malu dahh..

Des: tisu bekas pembuangan sekret pileknya jato2.. nyebar gitu. jadi dia mungutin lagi tu tisu satu2

yen : bengong. kok rasanya ada yang aneh ya? apa yaa?? kyak ada yang kurang. oh iyaaa.. kita kan belom bayarrr!!!!

akhirnya kita bertiga yang udah mulai mo jalan keluar gitu, masuk lagi gara2 kelupaan bayar makan.
gak enak gitu sama mas2nya. kesannya mo kabur diem2 gitu biar gak usah bayar.
wkwkkwkwkkkk
padahal otaknya lagi error.
errornya fatal.

abis dari situ, kita jalan2 lagi, muter2 keliling2 liat ini liat itu.
lalu tibalah waktunya pulang.

kita keluar lewat pintu yang paling kiri.

Yen bertanya : kita kok keluarnya lewat sini? ntar baliknya gimana?
kita menjawab : yahh naek b01 lahh.. tuhh banyak b01 lewat. gak liatt?

Yen bertanya lagi : tapi arahnyaa??
kita menjawab : hmm.. kayaknya disini cuma ada satu arah deh.

jadi kami berjalan dari pintu keluar pv ke jalan raya, yang ternyata lumayan jauh.
terus liat ada b01 gitu berenti. mo naek yang mana yaa?
terus gav liat : ehh itu kan PJ, di depan mata. berarti deket banget donk? berarti dari pv ke pj harusnya bisa jalan kaki donkk??

des: iya gav harusnya bisa jalan kaki. mau??

Yen: tidaaakkkk... (yen sedang dismenorrhea plus sakit perut dan sakit pinggang, sehingga berjalannya seperti nenek2.)

akhirnya kita gak jadi jalan kaki karna memikirkan gimana jadinya nasib yen bila dia harus jalan kaki dengan dismenorrhea yang dideritanya (:p)

tiba2 sebuah b01 berenti alias ngetem depan kita.
kita berjalan tanpa bicara nyebrang dan langsung menuju b01 tersebut.
gak nanya2 lagi, kita langsung masuk dan duduk

di perjalanan, gav nanya:
ini gak salah arah nih?

kata yen dengan pastinya: nggaaa..

nanya lagi : ini bener nih gak salah arah yaa??

yen: iyaaa.. aku inget kok, waktu itu waktu pergi ngamen arahnya kesono. sekarang pulangnya arahnya kesini.

yaudah deh, gav diem.
tapi kok lama2 ni jalannya makin aneh yaa..

skrg des yang tanya : kita gak salah arah ni?

yes udah mulai ragu. akhirnya nanya ke penumpang sebelah : ini arah empo bukan??

dijawab: wahhh,, bukaann... empo mahh udah lewat dari tadiiii...

"huaaa... pantesan dari tadi udah bau2 amis gitu," kata des

lalu, bukannya langsung turun, kita malah masih bingung2 bengong gitu di dalam.
akhirnya kita turun juga PAS di depan pasar nelayan.
jauh amat ternyata nyasarnya

abis itu baru nyebrang, dan naek b01 arah sebaliknya.
pulang deh.

eh gak pulang deh. gav masih harus nunggu koko yang lagi case di PD. udah 2 jem nih, tapi belom selesai2 juga..
matanya udah kesian banget.. sediiihhh...
kalo gini ntar dirumah pasti tepar.. TT
padahal masih pengen latian biola. hikshikshikshiksss

haduuu
gak tau kenapa, rasanya hari ini bego banget.

satu hal, jangan ditiruuu :: JANGAN BEGADANG DEHH..
apalagi kalo besok nya mo ujiann.
apalagi kalo tidurnya cuma 2.5 jam.
otak nya bakal error abis.
percayalahhh.. i've proved it myself!
hahaa..
dah ah mo pulang
dadaaa