Rabu, 22 Desember 2010

violin papercraft

Siapa yang suka bikin papercraft? Saya salah satunya :D
Mulainya saya menyukai origami saja. Saya kira papercraft itu kurang kreatif, karena gambarnya sudah ada, tinggal di print, lalu ditempel2. tapi ketika saya coba membuatnya, ternyata tidak semudah yang saya kira. Jadilah saya membuat violin papercraft berukuran super kecil untuk kartu ucapan teman saya :)

Mungkin ini bisa jadi suatu pemberian yang berharga buat orang yang kita kasihi, karena ada nilai tambahnya --> usaha kita mengerjakannya. It's not easy, trust me!
Kalo mau ini saya share pattern nya :)


semoga berguna :D

Minggu, 19 Desember 2010

Recommended Book: Gifted Hands - The Ben Carson Story


Buku ini saya dapatkan kopinya dari seorang teman sudah beberapa bulan yang lalu. Namun, baru beberapa minggu yang lalu buku ini selesai saya baca.

Banyak dari pengalaman Ben yang agak mirip dengan yang saya alami. Dan banyak juga pelajaran dan motivasi yang bisa saya renungkan bagi diri saya dari cerita ini.

Ceritanya mengenai seorang dokter bedah saraf bernama Benjamin Carson. Ben tinggal bersama ibunya, Sonya Carson dan kakaknya Curtis. Sejak kecil ayahnya meninggalkan mereka dan tidak pernah kembali lagi. Sonya harus bekerja keras untuk menghidupi keluarganya seorang diri dan di saat yang sama juga mencari terapi psikologis untuk tekanan batin yang dihadapinya. Dan kegigihannya ini tidak sia-sia. Ben Carson sendiri sangat mengagumi ibunya, karena walaupun bukan orang yang memiliki pendidikan tinggi, ibunya selalu memotivasi Ben dan kakaknya untuk meraih prestasi. Seringkali ibunya mengatakan berbagai macam peribahasa yang membakar semangat anak-anaknya.

Ben bukanlah seorang anak yang pintar. Terlahir sebagai seorang "nigger", ia selalu mendapatkan perlakuan berbeda di sekolahnya. Ditambah lagi dengan kemampuan inteligennya yang rendah, Ben mendapatkan banyak tekanan dalam pendidikannya. Ben selalu mendapatkan nilai yang rendah di sekolahnya. Hingga suatu kali diadakan pemeriksaan kesehatan di sekolahnya, dan Ben didapati mengalami rabun jauh. Setelah mendapatkan kacamata gratis dari sekolah, nilai-nilainya di kelas membaik, dan ia mulai dapat mengejar ketinggalannya.

Suatu hari ibunya, Sonya, membuat peraturan baru dirumah. Anak-anak hanya diperbolehkan menonton 3 acara televisi dalam seminggu, dan waktu luang yang mereka punya harus dipergunakan untuk pergi ke perpustakaan untuk membaca buku. Setiap minggu mereka harus melaporkan sejumlah tertentu buku yang telah mereka baca kepada Sonya. Peraturan ini kemudian menanam kebiasaan membaca pada Ben dan Curtis. Mereka mulai menyukai membaca dan menulis, dan disinilah akhirnya Ben menemukan ketertarikannya pada ilmu sains.

Prestasi Ben meningkat drastis di sekolah, hingga ia dapat menjadi yang terbaik di kelasnya. Teman-teman yang dulu menyisihkannya, sekarang mulai berbalik dan malah meminta Ben mengajari mereka.

Menariknya, kehidupan Ben setelah itu tidak selalu berjalan mulus. Dalam prestasi ia juga mengalami jatuh bangun. Ia juga tidak lepas dari masalah pergaulan di masa remajanya. Ia sempat jatuh oleh keinginan menjadi populer di antara teman-teman remajanya. Namun pada akhirnya ia kembali lagi.

Pelajaran yang dapat saya ambil dari kehidupan Ben adalah ia selalu berusaha menjadi yang terbaik, bukan untuk siapa-siapa, tetapi untuk dirinya sendiri. Ia menentukan suatu standar yang tinggi dalam dirinya sendiri. Ia selalu mengingat kata-kata ibunya, "Ben, you can be what you want to be." Dan lagi, " If you ask anything to Jesus, believing He will do it, He will do it for you." Kata-kata itu yang memotivasinya untuk bangkit lagi setiap kali ia terjatuh.

Ia juga pernah mengalami gangguan kepribadian. Beberapa bulan yang lalu saya belajar tentang Mental dan perilaku, jadi saya mengerti secara jelas gangguan kepribadian apa yang Ben alami. Ia normal-normal dan biasa saja, tetapi ketika emosinya memuncak, ia akan melakukan hal-hal bodoh yang tidak dia sadari. Temperamental. Ia bahkan pernah hampir membunuh temannya. Ia tidak sadar waktu melakukannya, tetapi ia menyesali perbuatannya ketika sadar apa yang ia telah lakukan.

Ia berusaha mencari jalan keluar, hingga akhirnya ia putus asa dan mengurung dirinya di kamar mandi. Saat itu ia teringat untuk berdoa. Dan ternyata, Tuhanlah yang dapat membantunya menghilangkan gangguan kejiwaannya ini. Ini yang membuat saya terkagum. Biasanya orang dengan gangguan kepribadian harus di terapi dengan psikoterapi, tetapi Ben dapat melaluinya hanya dengan menyerahkan hidupnya pada Tuhan. Tuhan dapat melakukan segalanya. Ia dapat mengubah seseorang. Yang mustahil menjadi tidak mustahil bagi-Nya.

Ben tetap fokus pada tujuannya, menjadi seorang dokter. Ia tidak pernah menginginkan sesuatu yang lain. Ketika ia mendaftar di program pre-medicine di Universitas Yale, Tuhan merendahkan kesombongan dalam dirinya. Ia memang seorang yang lebih pintar dari teman-teman di sekolahnya. Namun, ketika memasuki Yale, ia dapati orang-orang di sekitarnya lebih baik daripada dirinya. Dan karena cara belajarnya yang salah, ia tidak dapat mengikuti dengan baik pelajaran yang diajarkan. Ia harus mengubah cara belajarnya, tetapi sudah terlambat. Ia akan segera menghadapi ujian. Ia tidak tahu lagi harus berbuat apa, tapi ia yakin Tuhan menginginkan ia menjadi seorang dokter. Ia berusaha melakukan yang ia bisa. Pada saat yang paling mustahil dari hidupnya, mujizat terjadi. Malam itu sebelum hari ujian yang ditentukan, ia mendapatkan mimpi.

Ia bermimpi berada dalam sebuah kelas, sendiri. Lalu seseorang masuk dan mulai menulis soal-soal beserta penyelesaiannya di papan tulis. Ia terus memperhatikannya. Ketika ia terbangun ia berusaha mengingat dan mencatat segala sesuatu yang ia ingat dari mimpi itu. Dan ketika ujian dimulai, didapatinya soal-soal ujian sama persis dengan yang ia lihat di dalam mimpinya. Akhirnya ia dapat melalui ujian dengan baik dan mengambil pre-medicine.

Setelah mujizat itu ia berjanji pada Tuhan tidak akan mengulangi kesalahannya lagi. Hal ini menjadi teguran buat saya, karena saya juga sering mengalami mujizat seperti itu, tetapi saya tetap mengulangi kesalahan-kesalahan saya. Buku ini membuat saya menyadari bahwa saya harus mengambil tindakan untuk berubah.

Kehidupan Ben ketika menjadi seorang dokter koass (begitulah sebutannya di indonesia) sangat menarik. Ia menghadapinya dengan kemauan belajar yang kuat. Mungkin itulah yang harus saya lakukan nanti bila saya menghadapi fase itu.

Banyak lagi pelajaran-pelajaran yang bisa saya ambil dari cerita ini. Salah satunya adalah bahwa Tuhan tidak pernah membawa kita ke dalam suatu situasi yang tidak dapat kita lalui. Bahwa segala sesuatu jika diserahkan ke tangan Tuhan akan membuahkan hasil yang terbaik. Bahwa seorang dokter harus memiliki empati. Bahwa kita harus melakukan yang terbaik dalam segala hal, sehingga bila kita gagal, kita tidak akan pernah menyesal karena kita telah melakukan yang terbaik.

Berusaha, lakukan yang terbaik, selebihnya serahkan pada Tuhan. Itulah yang saya dapatkan dari buku ini.

*Ben Carson berhasil meraih apa yang ia inginkan. Ia berhasil menyingkirkan diskriminasi yang dilakukan orang lain terhadap dirinya. Dalam masa mudanya ia telah dapat dipercaya memegang divisi Pediatric Neurosurgery di Johns Hopkins University. Ben Carson telah berhasil melakukan banyak operasi hemispherectomy, dengan pasien pertamanya bernama Maranda Fransisco. Ben dan timnya di Johns Hopkins University pertama kali berhasil melakukan operasi pemisahan bayi kembar siam yang menempel di bagian belakang kepalanya. Ben dikenal sebagai orang yang berani melakukan tindakan yang tidak berani dilakukan orang lain. Hal ini tidak lain adalah buah dari kepercayaan dan penyerahannya kepada Tuhan. GOD is in control :)

I recommend you this book because I myself have been blessed since I read this.
Semoga berkat yang saya terima dari membaca buku ini, dapat dialami juga oleh para pembaca lainnya. Semoga para dokter dan calon dokter dapat termotivasi melalui buku ini.

Praise be to GOD! :)

Senin, 08 November 2010

May YOU be my strength forever, O Lord

Tidak terasa sudah hampir 10 tahun aku berjalan bersama Tuhan. Sejak awal sampai saat ini, berbagai hal telah Ia ajarkan kepadaku. Pernah aku merasa sangat hampa. Itulah saat dimana aku terlena dengan apa yang dunia tawarkan hingga aku melupakan-Nya. Ada saat dimana aku semangat dan menggebu melayani-Nya. Tapi kemudian aku menyadari bahwa bukan itu yang diinginkan-Nya. Yang diinginkan-Nya adalah agar aku memiliki komunikasi yang konsisten dengan-Nya.

Ia sahabatku. Ya, tidak ada yang mengerti aku seperti Dia. Tidak ada yang dapat mendengarkanku seperti Dia. Tidak ada yang dapat membantuku seperti Dia. Mungkin sebagian besar orang di dunia ini tidak percaya adanya Tuhan. Tapi bagiku, aku tidak punya alasan lagi untuk tidak percaya bahwa Tuhan itu ada. Tuhan bukan saja ada, Ia hidup, Ia melihatku, Ia mengenalku, Ia mendengarkan apa yang kukatakan, Ia tahu kebutuhanku, Ia menyediakannya, dan Ia selalu menjawab doa-doaku, bahkan sebelum aku mengucapkannya.

Dahulu aku tidak mengerti. Aku hanya mengikuti orang tuaku yang selalu mengajariku tentang Tuhan. Tapi kini setelah aku membuktikannya, aku dapat memberi kesaksian dengan mulutku sendiri.

Alkitab, yang disebut-sebut sebagai kitab suci orang kristen, aku lebih suka menyebutnya Firman Tuhan. Mengapa? Karena melalui itulah Tuhan berbicara. Aku memang pernah menulis sebuah artikel tentang bagaimana alkitab itu dapat dipercaya. Memang, bukti-bukti sejarah dan tergenapnya nubuatan menunjukkan bahwa apa yang dikatakan alkitab itu adalah benar. Namun, sekarang keyakinanku pada alkitab bukan hanya didasarkan pada itu saja. Aku telah membuktikannya sendiri. Bukan, tapi Tuhan yang telah membuktikannya padaku. Terima kasih Tuhan.

Terlahir dengan nama "Gavrila" yang artinya "Tuhan adalah sumber kekuatanku" adalah berkat. Dulu memang aku tidak begitu menyukai namaku ini, karena namaku aneh, sulit disebut. Seringkali salah disebutkan orang. Seringkali malah jadi bahan ejekan orang yang menyebutku "GORILA". Tetapi ketika ditanya orang apa arti nama itu, sangat indah bukan. Dan aku rasa Tuhan sengaja memberiku nama itu, Ia telah mengenalku sebelum aku lahir, dan Ia telah memilihku.

Bila aku telusuri perjalanan hidupku dari awalnya, sadar atau tidak sadar, memang menunjukkan bahwa Tuhan adalah sumber kekuatanku. Aku tidak terlahir sebagai anak yang sempurna, aku tidak cantik, bukan orang kaya, bukan pemilik benda-benda yang dunia tawarkan.

Ketika masih bayi dan balita aku sudah mengalami trauma kepala sebanyak 3 kali. Mungkin anda tahu bahwa trauma kepala di bayi cukup berbahaya karena kepala bayi strukturnya masih lunak dan rawan. Namun, memang itulah yang terjadi padaku. Jatuh dari tempat tidur yang tinggi, terlempar keluar dari kereta dorong, dan yang terakhir terantuk tangga ketika aku baru saja mulai belajar jalan. Tidak aneh bila sekarang kepalaku mengalami banyak deformitas. Dan tidak aneh pula bila orang tuaku menjuluki aku dengan "si kepala besi". Pasalnya, ketika terantuk tangga, ubin keramik tangga tersebut pecah, namun tidak dengan kepalaku. Mama selalu bilang ini adalah anugerah, Tuhan memberikan aku kepala besi. Kalau tidak, mungkin aku sudah mati. Dan memang, aku juga adalah orang yang keras kepala.

Ketika usia balita, aku dengar papa berkata, bahwa aku ini bukanlah anak yang normal. Aku sudah jatuh 3 kali, kemungkinan besar aku tidak akan menjadi anak yang pintar, alias istilah kasarnya "bego". Ya, saat itu aku menangis. Tapi bersyukur punya mama yang sabar mendidik. Ketika masuk sekolah dasar, ternyata hipotesis papa tidak benar. Aku dapat meraih juara kedua di kelas satu, dan juara pertama mulai dari kelas dua.
Tuhan punya rencana. Ia tak pernah meninggalkan aku, tak pernah menyediakan sesuatu yang buruk, melainkan yang terbaik.

Sempat aku merasa tinggi hati karena prestasi yang telah aku raih dan juga sokongan dari para guru. Namun seiring dengan meningkatnya usiaku aku sadar, ini tidak boleh dibiarkan. Tuhan membantuku merendahkan diri. Ia selalu membentukku menjadi yang terbaik.

Ketika aku berniat menjadi dokter, aku tau cita-cita ini mustahil. Aku bertanya pada Tuhan, dan inilah jawabannya. Ia izinkan aku mengikuti program pendidikan kedokteran. Ia pilihkan universitas untukku. Aku tidak memilih sendiri. Aku hanya bertanya, "Tuhan, menurut Tuhan kemana aku harus melangkah?"
Dan Ia menuntunku. Sekali lagi Tuhan telah mengatur jalan hidupku.

Dan sekarang, Ia selalu menjadi kekuatanku. Di saat-saat genting, dimana aku tidak dapat mengandalkan diriku sendiri, Ia tetap bisa diandalkan. Di dalam situasi yang tidak dapat aku kendalikan, Ia mengendalikan. Di saat aku membutuhkan pertolongan yang secepatnya, Ia menolongku dengan tepat waktu. Mungkin jika aku dapat menulis lembar demi lembar kehidupanku, tidak akan cukup halaman untuk menceritakan bagaimana kasih-Nya di hidupku, bagaimana mujizat yang Ia berikan padaku setiap hari, bagaimana Ia menjawab doaku, bagaimana Ia menjadi sahabatku yang terbaik.

God is my strength. I am weak but He is strong, and He strengthens me that I could do all things through Him.
God is my strength. I trust Him more than I trust my self. The way that I choose can be wrong, but the way HE chooses for me can't be wrong, because HE knows what's best for me.
God is my strength. May YOU be my strength, forever and ever. Amen

Sabtu, 11 September 2010

Nostalgia blok GI Tract

Say goodbye to GI Tract, welcome neuromuskuloskeletal!

Walaupun dari awal saya tetap lebih menyukai kardio daripada GIT, dan walaupun saya merasa susah sekali belajar di blok GIT, sulit menangkap dan mengerti apa yang dikuliahkan, bahan pelajaran yang sangat banyak dengan mekanisme yang membingungkan walaupun sudah sangat familiar didengar sehari-hari *ternyata diare itu rumit tohhh..*, tapi blok GIT sangat berkesan buat saya dibandingkan dengan blok-blok lain yang telah saya lalui sebelumnya.

Lantaran ini berhubungannya toh dengan perut dan mulut, dan selera makan, setelah blok GIT jadi lebih hati-hati dalam memilih makanan dan pola makan. Saya juga baru tau toh kalau diet sangat rendah kalori dapat menyebabkan batu empedu (hati-hati para wanita yang berdiet ekstrim).


Well, tapi intinya bukan itu. Selama blok GIT ini, dan hanya di blok GIT inilah saya mendapatkan pengalaman berharga yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya. Bersyukur sekali punya dosen yang baik seperti dokter Yanto yang bersedia mengajarkan kami USG secara langsung dan dokter Robert yang bersedia mengajak kami kesana kemari mendapatkan pengalaman. Belum koass saja sudah dua kali mengikuti tindakan kolonoskopi. Berasa udah jadi dokter beneran (atau paling tidak, koass) :D

Saya masih ingat ketika kami ditanya oleh salah satu perawat yang ada disitu, "Kalian koass nya dokter cahyadi (panggilannya dokter robert di RS itu) ya?"
hahaha, betapa malunya waktu kami bilang kalo kami ini hanya mahasiswa pre-klinik yang masih dodol. Membuntuti dokter yang mengajak kami, dan kadang2 menanyakan beberapa pertanyaan aneh, yang kata dokter, "mikir dulu dong kalo mo nanya, pake logika dikitt..."
Walaupun tegurannya nyelekit, tapi benar juga. Kami masih perlu banyak belajar.

Pasien pertama adalah seorang ibu, yang mempunyai jaringan tumor di perut bawahnya dekat rektum. Waktu itu pertama kalinya kami datang, jadi masih sangat segan sekali. Ditambah lagi tidak ada rencana untuk datang sebelumnya, jadi beberapa orang (kebanyakan) dari antara kami tidak membawa jas lab. Tapi untungnya dikasih pinjem sama perawatnya. hehe. baik juga loh.

Waktu itu ternyata sang ibu belum tuntas meminum pencaharnya. Dia baru minum garam inggris (hayooo.. masih inget gak nama kimianya apa??) tapi belum minum dulcolax (apa bahasa farmakonya??? :D) Dan BAB nya belum air.

Perlu diketahui, pencahar ini diminum untuk membersihkan usus dari kotoran. Sebelum kolonoskopi, usus si pasien harus bersih dulu, supaya mudah melihatnya.

Nah, si ibu ini belum tuntas meminumnya, jadi tau kan apa akibatnya?

Ketika kabel kolonoskopi dimasukkan memang terlihat kotor, dimana-mana ada feses. Jadi susah untuk melihat, mana yang feses, mana yang jaringan asingnya. Kemudian setelah ditemukan jaringan asingnya, maka dilakukan biopsi. Saya baru tau cara melakukan biopsi ternyata seperti itu toh. Dimasukkan kabel lain yang punya capitan kecil di ujungnya. seperti gunting, tapi panjang, dan mikro. Di monitor dapat terlihat jaringan tersebut dicapit, lalu ditarik, dan memang, keluar darah yang banyak. Kata dokter, itu disebabkan jaringan neoplasma yang rapuh.

Biopsi dilakukan berulang-ulang kali, walaupun darah yang keluar banyak. Disini saya melihat prinsip risk and benefit. Dilakukan pengambilan jaringan yang banyak supaya pemeriksaan patologi anatominya akurat. Kalau sedikit, dan belum cukup untuk diagnosis, maka perlu dilakukan biopsi ulang. Itu lebih repot lagi dan menambah biaya. Lagipula, kata dokter, tanpa dibiopsi pun jaringan itu sudah rapuh, dan sewaktu-waktu dapat mengalami perdarahan.

Namun melakukan biopsi itu sendiri harus hati-hati dan profesional. Bila tidak, dapat terjadi komplikasi berupa perforasi. Risiko lainnya, jaringan yang luka itu dapat terinfeksi bakteri yang tadinya hanya bersifat komensal di kolon.

Pasien kedua, seorang bapak, punya benjolan di perut kanan bawah, besar dan keras. Karena kita disuruh melakukan pemeriksaan fisik, jadi saya cukup tau banyak tentang bapak ini. Pada hari pertama Hb nya hanya 8, jadi tidak berani dilakukan kolonoskopi. Setelah ditransfusi, pada hari kedua, Hb nya naik menjadi 10.

Waktu di-anam sedikit, bapak itu, dengan cara ngomongnya yang sedikit pelo (kata dokter robert disebabkan oleh kelemahan umumnya), bercerita. Katanya dia punya benjolan sudah lama. Tapi dua bulan belakangan ini dia merasa benjolannya keras, dan kadang nyut-nyutan. Terakhir kali dia diperiksa di puskesmas, Hb nya turun rendah sekali, karena itu dia dibawa ke Rumah Sakit. (ngga mo sebut merk :D)

Di punggung atas kanannya terlihat lesi dekubitus yang dia keluhkan sakit, lebih sakit dari benjolannya. Sedangkan benjolan tersebut, ketika kami palpasi, keras, dan nyeri seperti nyut-nyutan, serta berbatas tegas.

Kata dokter, tumornya bukan dari GIT tapi dari mesenkim, lokasinya kira2 di ileocaecal. Dan waktu di kolonoskopi, ternyata dia benar. great doc! :D Lesi si bapak, benar seperti yang dokter bilang, bukan dari GIT, tapi dari mesenkim yang metastasis ke GIT. Dari luar tembus ke dalam. Juga terdapat jaringan nekrosis, yang kelihatan hitam-hitam.

dan disini saya juga baru tau kalau kolonoskopi itu menyakitkan. Tadinya saya kira kabel fiber optic itu sangat elastis, jadi gak berasa kalo masuk usus. Malah temen saya bilang, "wah pinter banget itu alat, bisa ikut belok2 sesuai belokan usus." tapi ternyata perkiraan kami salah. Dia memang punya satu alat pinter di ujungnya yang bisa mengatur arah jalannya, tapi selebihnya ngga bisa ikutan belok2. Makanya bapak itu merasa kesakitan, sampai berteriak2. Tegang juga kami berada dalam situasi itu.

Saya baru sadar ketika menulis ini, kenapa si bapak merasa kesakitan, sedangkan si ibu tidak. Padahal waktu penyuntikkan anestesinya hampir sama. Memang si bapak disuntiknya agak telat sih. Tapi sepertinya bukan itu. Yang menyebabkan si bapak kesakitan dan si ibu tidak adalah belokkannya. Lesi si ibu berada di dekat rektum sehingga kabelnya tidak masuk terlalu dalam. Tidak belok2. Sedangkan lesi si bapak di ileocaecal, kabelnya harus nyebrang dari kiri ke kanan. Wajar lah kalau dia merasa lebih kesakitan.

Pertanyaan! sepele, dan mungkin agak konyol, setelah melakukan kolonoskopi pada 2 pasien neoplasma GIT, kenapa sang dokter selalu menyuruh pasiennya kentut?
Ada yang bisa jawab? hehhee

Tiba2 teringat seorang dokter yang mengajar topik anoreksia berkata, "terlalu kurus itu tidak baik (sambil melihat pada saya) tapi terlalu gemuk juga tidak baik (seraya mengalihkan pandangannya ke sebelah saya)."

tebak di sebelah saya ada siapa?

wkwkwkwkk..

Bye GIT. Nice to meet you :D

Selasa, 31 Agustus 2010

Berterimakasihlah pada Klebsiella

Siapa yang tak kenal tempe. Makanan tradisional Indonesia yang berasal dari hasil fermentasi kacang kedelai ini telah menjadi salah satu menu makanan penduduk Jawa Tengah sejak tahun 1700-an. Selain murah harganya, juga kaya nutrisi. Tempe mengandung protein, mineral, serta yang paling banyak dibicarakan saat ini adalah isoflavone, suatu senyawa estrogen yang dihasilkan tumbuhan (phytoestrogen), yang memiliki banyak efek menguntungkan bagi kesehatan. Dibandingkan dengan makanan hasil olahan kedelai lainnya, tempe mengandung isoflavone dengan kadar yang lebih tinggi. Hal ini disebabkan oleh fermentasi yang dilakukan oleh jamur Rhizopus. Semakin lama proses fermentasinya, semakin tinggi kadar isoflavone-nya.

Tetapi bukan itu yang mau saya bicarakan saat ini. Walaupun kadar isoflavone pada tempe Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan tempe yang dibuat di negara Asia lainnya seperti Jepang, karena proses fermentasinya yang seringkali dipercepat oleh masing2 pembuat tempe, namun, tempe Indonesia memiliki kelebihannya sendiri, yaitu kadar vitamin B12 yang cukup tinggi.

Tempe Indonesia mengandung vitamin B12 sebanyak 4.6 ug/100g, jumlah yang cukup tinggi dibandingkan dengan tempe Jepang yang kandungannya 0.03-0.06 ug/100g. Bagaimana mungkin hal ini terjadi? Bukankah tumbuhan tidak menghasilkan vitamin B12?

Jawabnya, ya. Memang tumbuhan tidak dapat menghasilkan vitamin B12. Kedelai tidak menghasilkan vitamin B12, begitu juga dengan Rhizopus. Lantas, darimanakah vitamin B12 itu berasal?

Vitamin B12 ini berasal dari bakteri Klebsiella pneumonia, yang muncul pada saat pembuatan tempe yang kurang higienis. Mengapa kadar vitamin B12 di tempe Jepang rendah, jawabnya adalah karena proses pembuatan tempe mereka yang bersih.

Apakah anda merasa jijik setelah membaca artikel ini?
Bagaimanapun, hal ini sangat menguntungkan bagi masyarakat Indonesia. Akan lebih baik lagi jika proses fermentasinya tidak dipercepat, tetapi dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar. Maka tempe Indonesia akan semakin kaya akan nutrisi, dan semakin menguntungkan bagi masyarakat.

Bagi saya pribadi, sebagai seorang vegetarian, hal ini sangatlah menguntungkan. Saya jadi tidak perlu takut lagi kekurangan vitamin B12 karena tidak mengkonsumsi daging.

Bagaimanapun kita harus berterima kasih kepada Klebsiella.



*Artikel ini saya kutip dari Review Article berjudul "Tempe, a nutritious and healthy food from Indonesia", yang ditulis oleh Astuti, M. dan Meiliala, A. dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, dan Dalais, F.S., Wahlqvist, M.L. dari Faculty of Medicine, Monash University, Melbourne, Victoria, Australia.

Selasa, 03 Agustus 2010

There's no better time to worship YOU

When I'm at school
When I'm at home
When I'm with friends or maybe just on my own
When I am sitting for a moment or two
There's no better time to worship You
There's no better time to worship You

I worship You, I worship You
There's nothing that I would rather do
Right here and now because it's true
There's no better time to worship You
There's no better time to worship You

When I am sick or feeling ok
When I wake up or at the end of the day
When I am busy 'cause there's so much to do
There's no better time to worship You
There's no better time to worship You

I worship You, I worship You
There's nothing that I would rather do
Right here and now because it's true
There's no better time to worship You
There's no better time to worship You

When I am proud of something I've done
When I am working or just havin' fun
When I am wondering why the sky's so blue
There's no better time to worship You
There's no better time to worship You

I worship You, I worship You
There's nothing that I would rather do
Right here and now because it's true
There's no better time to worship You
There's no better time to worship You

Selasa, 13 Juli 2010

When bible meets medical: Bloody sweat of Jesus

Berkunjung ke suatu web jejaring online, saya melihat istilah ini dan tertarik untuk menggubrisnya lebih lanjut.

Kita tahu di dalam alkitab dituliskan bahwa Yesus mengeluarkan keringat darah ketika bergumul dalam doa-Nya di taman getsemani.

Lukas 22:44
Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah.


Mungkinkah hal itu terjadi pada manusia? Ataukah itu merupakan sesuatu yang tidak wajar? Kita tahu bahwa Yesus adalah 100% Allah, tetapi juga 100% manusia. Bagaimanakah hal itu bisa terjadi dipandang dari sudut medis?

Berdasarkan penjelasan yang tertulis di Indian Journal of Dermatology, fenomena ini disebut hematohidrosis, suatu fenomena yang jarang terjadi. Hal ini jugalah yang disebut oleh Leonardo da Vinci "a soldier who sweated blood before battle".


HEMATOHIDROSIS

Seringkali dianggap sebagai sesuatu yang tidak mungkin terjadi, diragukan dapat benar2 terjadi.

Sinonim


Hematidrosis, Hemidrosis, Bloody Sweat, Hysteric Stigmata, Ephidrosis cruenta, Sudor sanguineosa

Definisi


Menurut http://medical-dictionary.thefreedictionary.com/hematidrosis
he•ma•ti•dro•sis (h m -t -dr s s, h m -)
n.
The excretion of blood or blood pigment in the sweat. Also called hemidrosis1.


Etiologi

Komponen penyakit sistemik, vicarious menstruation (perdarahan dari permukaan selain membran mukosa rongga cavum uterus yang terjadi pada waktu ketika menstruasi normal seharusnya terjadi), eksersi yang berlebih, psikogenik, dan faktor idiopatik.

Paling banyak disebabkan oleh psikogenik, yaitu stres dan kondisi emosional yang sangat ekstrim. Hal ini dibuktikan oleh case report. Kasus paling banyak dilaporkan terjadi pada wanita yang mengalami ketegangan tinggi dan histeris.
Fenomena ini juga dikaitkan dengan primary trombositopenic purpura dan penyakit autoimun dimana terdapat autoeritrosit. Dalam beberapa kasus juga dapat dianggap sebagai gejala hemofilia.

Laporan Kasus

Pria 72 tahun konsultasi karena menemukan noda darah pada pakaian di daerah abdomen selama 2 bulan, terutama pada pagi hari. Dia telah menderita tekanan mental terus menerus selama 2 tahun karena pertengkaran keluarga. Tidak ada riwayat trauma abdomen dan genital, gangguan perdarahan, konsumsi berlebih dari makanan yang diberi pewarna atau alergi obat ataupun makanan. Ia adalah seorang vegetarian dan tidak memakan daging maupun produk unggas. Tidak dilaporkan adanya discharge darah dari uretra maupun daerah anus. Riwayat kontak seksual sebelum menikah dan IMS dibantah.

Pemeriksaan kulit menunjukan adanya trikomikosis aksilla dan noda kuning pada pakaian di daerah axilla dan dinding dada, dicurigai adanya kromhidrosis. Tidak ada noda darah di permukaan kulit. Noda darah hanya ditemukan di pakaian bagian abdomen, bukan di genital, sekitar anus atau bokong. Dilakukan pemeriksaan hemogram dan biokimia secara rutin untuk melihat apakah ada abnormalitas sistemik, tetapi terlihat dalam batas normal. Pemeriksaan mikroskopik urin dan hapusan uretra menunjukkan tidak ada abnormalitas
Tes benzidine positif. Tes hemokromogen tidak dapat dilakukan karena tidak tersedia. Dalam pemeriksaan biopsi terlihat epidermis, pembuluh kapiler dan sel darah merah di lumennya, dan adanya edema papil kulit dan melanofag kulit. Pewarnaan khusus (Persian blue) untuk mendeteksi adanya hemosiderin positif.
Pemeriksaan psikiatrik : adanya gangguan depresi.

Diagnosis kerja : Hematohidrosis

Tatalaksana: hanya diberikan konseling untuk depresi, tanpa terapi sistemik

Hasil : setelah 15 hari, perdarahannya menghilang total, tidak ada relapse pada follow-up 6 bulan hingga 1,5 tahun.

Patogenesis

Terdapat pembuluh darah kapiler yang berbentuk seperti jaring di sekitar kelenjar keringat. Pada saat stress, oleh aktivasi sistem saraf simpatis, menimbulkan reaksi "fight or flight". Pembuluh darah mengalami konstriksi. Tetapi seiring bertambahnya beratnya ansietas, pembuluh darah tersebut berdilatasi hingga mencapai titik maksimal, kemudian ruptur. Darahnya mengalir ke kelenjar keringat, bercampur dengan keringat, lalu keluar ke permukaan kulit sebagai titik2 keringat darah. Darah yang keluar memiliki komponen yang sama dengan komponen darah tepi.

Efeknya ke tubuh adalah dehidrasi ringan sampai sedang, dan penderita akan merasa lemas, yang disebabkan oleh stress, kehilangan darah dan cairan lewat keringat.


Manifestasi Klinis

Dapat terjadi di seluruh bagian tubuh, dapat terjadi di beberapa titik bersamaan. Kulit dapat terlihat normal pada saat berkeringat darah, atau mengalami peninggian sebelum mengeluarkan keringat darah. Dapat pula didahului oleh vesikel atau lepuhan di kulit, atau juga daerah eritema. Dapat terkelupas dan menimbulkan gangren (hal ini disebut neurotic excoriations). Jumlah darah biasanya sedikit.

Diagnosis


Biopsi tidak menunjukkan adanya ruang vaskuler yang terisi darah, tak ada perdarahan intradermal, obstruksi kapiler ataupun abnormalitas folikel rambut, kelenjar sebasea atau kelenjar keringat.
Diagnosis dapat ditegakkan melalui tes Benzidine.
Cara kerjanya : hemoglobin direaksikan dengan hidrogen peroksida, melepaskan oksigen yang akan bereaksi dengan senyawa organik (reagent) menghasilkan senyawa berwarna biru hijau.
Tes Hemokromogen mengkonfirmasi bahwa darah tersebut adalah berasal dari manusia.
Cara Kerjanya: piridine dalam reagent mereduksi hemoglobin menjadi kristal piridine hemoglobin yang berwarna pink salmon, dapat dilihat melalui mikroskop.

Tatalaksana


Tergantung indikasi masing-masing kasus.

Referensi

1. http://www.doctortreatments.com/Diseases_Of_The_Skin/Class_VIII_Diseases_Of_The_Appendages_Diseases_Of_The_Sweat-Glands_Hematidrosis.htm
2. http://www.e-ijd.org/article.asp?issn=0019-5154;year=2009;volume=54;issue=3;spage=290;epage=292;aulast=Jerajani
3. http://en.wikipedia.org/wiki/Hematidrosis

Jumat, 14 Mei 2010

Istirahat

Saya tulis untuk semua orang, terutama kaum muda yang suka begadang, atau tidur larut malam, sekaligus menasihati diri sendiri. :D


Setelah mempelajari pelajaran ss selama satu minggu, rasanya seperti tertampar. Judulnya adalah "Istirahat dan Pemulihan". Memang dari semua topik yang sudah dibaca mengenai kesehatan, topik inilah justru yang paling menampar. Pasalnya, saya hampir setiap bulan begadang paling tidak 2 kali, satu atau dua hari menjelang ujian. Sebagai mahasiswa blok, yang kurikulum pelajarannya cukup padat - katanya sih pelajaran 1 semester dipadatkan menjadi 5 minggu - dan punya otak yang pas-pasan (ngga langsung bisa nangkep sekali belajar), saya merasa kekurangan waktu untuk belajar, dan selalu saja belum selesai belajar beberapa hari menjelang ujian, sehingga harus dikejar dengan cara begadang 1 atau 2 hari sebelum hari - H. Tetapi setelah membaca pelajaran ini -astagaaa...- mari kita telusuri mengapa.

Pertama, cerita pendahuluannya itu loh, tentang seorang mahasiswa kedokteran (kenapa harus 'mahasiswa kedokteran'?? -____-) di Loma Linda yang selalu bangun jam 4 subuh setiap hari dan belajar terus hingga tengah malam, tetapi pencapaian akademisnya tetap saja jelek dan tidak berhasil. Hingga suatu hari dia menghadap dosennya dan meminta nasihat, dan dosennya itu menganjurkan dia untuk tidur 7 jam sehari dan berolahraga 30 menit sehari, tiap hari, apapun yang terjadi.

Apakah anda membacanya?? "APAPUN YANG TERJADI"
Mungkin bagi anda adalah sebuah hal yang biasa, namun bagi saya --> "APAPUN YANG TERJADI"
oh tidak, apabila saya belum selesai mempelajari pelajaran saya 2 hari menjelang ujian, bagaimana mungkin saya bisa tidur 7 jam sehari dengan tenang? saya pasti akan belajar hingga jam 2 pagi, baru kemudian tidur, lalu bangun lagi jam 5 pagi dan belajar lagi. Kalau tidak, bagaimana saya bisa menyelesaikan bahan ujian saya?

Namun, pada cerita ini, anak muda tersebut, setelah mengikuti nasihat dosennya, dapat lulus dengan hasil yang memuaskan. Oleh karena itulah, saya rasa saya perlu mencobanya.
Mampukah saya? berhasilkah?
Kita lihat saja nanti. Saya akan membagikan pengalaman saya disini bila berhasil. :D

Pelajaran hari kedua berjudul "Tidak Ada Waktu"
Kembali saya tertampar. Seluruh pertanyaan yang ada di kepala saya pada hari pertama terjawab disini.
Saya merasa waktu saya tidak cukup untuk mempelajari semuanya. Namun, apakah benar-benar tidak cukup? Apakah benar-benar tidak ada waktu?

Saya mulai merenungi kembali, apa yang sebenarnya saya lakukan sehari-hari, dan jawabannya adalah : tidak ada.
Lalu mengapa saya merasa kekurangan waktu? Apa yang salah?
Satu-satunya kesalahan saya adalah pengaturan waktu. Saya tidak mengatur waktu saya dengan baik sehingga terbuang begitu saja.

Renungan yang bisa saya ambil dari pelajaran hari minggu adalah: bagaimana pun, tubuh kita memiliki keterbatasan, sehingga membutuhkan istirahat.
Alkitab pun tidak suka pemalas. (Amsal 6:9, Amsal 13:4, 2 Tesalonika 3:10)
tetapi rajin pun, jangan sampai melebihi takaran.
Di Markus 6:30-32,45-46, dikatakan bahwa pelayanan yang dilakukan Tuhan Yesus itu penting, tetapi tetap istirahat itu perlu.

Kebiasaan mencuri waktu tidur pada akhirnya akan merugikan kita. Walaupun masih muda, sehat dan kuat, tubuh kita memerlukan istirahat. Cepat atau lambat gaya hidup yang tidak beratarak akan merugikan kita.

"Orang yang tidak tidur selama 17-19 jam akan memiliki tingkat performa yang sebanding dengan orang yang mabuk."

Jadi jangan tolerir waktu tidur kita. Tubuh kita akan memiliki performa yang lebih baik apabila mendapatkan istirahat yang cukup.
Yang harus dilakukan adalah mengatur waktu kita. Time management itu penting, bukan hanya dipelajari saja, tetapi juga dijalankan.

*Hayoo para member AToMA yang sudah berkali-kali mengikuti workshop Time Management, sekaranglah waktunya mempraktekkan apa yang sudah kita pelajari. :D


Semoga bergunaa :)

Selasa, 04 Mei 2010

Rekaman Kuliah Blok KV

saya nabung rekaman kuliah disini, silahkan di download kalo mau. :)

dr herlina - anatomy


dr hermawan - glikosida


dr hermawan - ace inhibitor


decompensatio cordis 1


decompensatio cordis 2


dasar-dasar EKG - dr. irwan


baru satu sihh.. nanti bakal nambah lagi kok. :)
GBU

Senin, 26 April 2010

Rekaman kuliah blok respirasi

teman2, berikut rekaman kuliah selama blok respirasi. sapa tau bisa berguna buat ujian kamis depan. silakan di donlod kalo mau disini. goodluck :)

parasit - dr. lesmana

cairan pleura - dr. sheela


parasit - dr. monika


demo PA - dr. lilis


AGD - dr. Stef


histologi age related - dr. Veronika


Biokimia - dr. Jenny


anatomi - dr. poppy


respirasi - dr. kid part1


respirasi - dr. kid part2


respirasi - dr. kid part3


gizi ppok - dr. nanny


pulmonary aplasia & hyperplasia - dr. andy



masih banyak sih. nanti2 lagi deh uplod nya. :)

Selasa, 06 April 2010

Vegetarian? WHY NOT?

Terinspirasi oleh ayat alkitab yang saya baca ketika melakukan rutinitas malam saya, yaitu belajar sekolah sabat.


Daniel 1:8

(8) Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.


Dulu ketika membaca ayat ini, yang muncul di pikiran saya adalah betapa hebatnya Daniel dapat menahan diri untuk tidak menyentuh barang menarik. Prinsip yang ditunjukkan disini adalah penguasaan diri, atau yang beberapa orang sebut dengan temperance. Namun kali ini, saya justru mendapatkan interpretasi dari sudut pandang yang berbeda dari ayat ini.

Untuk informasi sebelumnya, saya adalah seorang vegetarian. Lebih tepatnya lacto-ovo-vegetarian, yaitu vegetarian yang masih mengkonsumsi telur dan susu. Mulai dari beberapa kasus kanker yang terjadi ketika saya duduk di kelas 3 sma, yang merenggut nyawa 2 orang teman saya, saya berpikir harus merubah komposisi makanan saya menjadi lebih sehat. Penyakit jaman sekarang kalau menyerang tidak pandang bulu dan tidak pandang usia. Maka berawal dari "parno kanker" itulah saya menjalani kehidupan vegetarian yang penuh dengan tantangan ini.

Sebenarnya tidak murni dari keparnoan saya terhadap kanker juga sih. Saya hanya mulai sedikit bosan dengan daging. Saya tidak begitu suka memakan daging sapi, dan tidak juga ikan yang amis. Alhasil saya lebih sering makan ayam, dan lama-lama saya jadi bosan makan ayam. Sejak itulah saya memutuskan untuk menjadi seorang vegetarian lagi.

Awalnya agak sulit, karena orang-orang di sekitar saya - setiap kali bertemu dengan saya - selalu bilang : "Untuk apa kamu jadi vegetarian. Kamu kan masih dalam masa pertumbuhan. butuh gizi yang banyak. kalau kamu jadi vegetarian nanti kamu kurang gizi."
Tapi karena saya ini memang keras kepala, jadi kalau sudah memutuskan sesuatu, mau apapun yang dikatakan orang padaku --> ngga peduli tuh. terserah saya donk.

Kesulitan lainnya dalam menjadi seorang vegetarian adalah susah cari makan. Kalau saya pergi jalan-jalan ke mall bersama teman-teman, ketika jam makan siang, saya akan bingung kemana mau mencari makanan. Yah, paling yang ada cuma gado-gado atau ketoprak. Kalau sekarang sih mudah, karena banyak resto vegie dimana-mana. Bukan cuma itu, sekarang juga sudah banyak resto yang menyediakan menu khusus vegetarian.

Terkadang saya juga suka 'ngiler' makan makanan karnivora sih. Saya paling kangen makan ikan teri sambal, ayam angkak dan ayam arak buatan papa saya. Kadang-kadang juga kepengin makan ikan asin (lhoo??). Jangan heran yah, yang saya kangenin justru makanan kampung semua. hahaha

Yang sedihnya, ketika belajar ilmu gizi di kampus, sering kali saya dibecandain sama teman-teman saya. Kenapa? Karena dosen saya sendiri yang bilang, kalau orang-orang vegetarian itu biasanya ada defisiensi gizi. Yang paling banyak sih vitamin B12, yang berperan dalam pembentukkan darah. Katanya kalau darah yang dibentuk tidak cukup, maka akan anemia. Anemia membuat transport oksigen ke otak kurang atau tidak mencukupi. Jika kebutuhan oksigen otak tidak mencukupi, maka otak tidak dapat berpikir dengan baik, alias jadi bego. Sedih amat sih, saya jadi bego. :(


Namun ketika saya membaca ayat ini --> Daniel 1:8-16, ada sesuatu yang menguatkan saya.

Seperti yang saya ketahui, dan saya yakini, bahwa alkitab itu bisa dipercaya. Sebelumnya saya juga pernah menulis blog tentang bagaimana kita bisa mempercayai alkitab. Lalu apakah yang alkitab katakan tentang vegetarian?
Yuk, kita baca sama-sama Daniel 1:8-16

Daniel 1:8

(8) Daniel berketetapan untuk tidak menajiskan dirinya dengan santapan raja dan dengan anggur yang biasa diminum raja; dimintanyalah kepada pemimpin pegawai istana itu, supaya ia tak usah menajiskan dirinya.

(9) Maka Allah mengaruniakan kepada Daniel kasih dan sayang dari pemimpin pegawai istana itu;

(10) tetapi berkatalah pemimpin pegawai istana itu kepada Daniel: "Aku takut, kalau-kalau tuanku raja, yang telah menetapkan makanan dan minumanmu, berpendapat bahwa kamu kelihatan kurang sehat dari pada orang-orang muda lain yang sebaya dengan kamu, sehingga karena kamu aku dianggap bersalah oleh raja."

(11) Kemudian berkatalah Daniel kepada penjenang yang telah diangkat oleh pemimpin pegawai istana untuk mengawasi Daniel, Hananya, Misael dan Azarya:

(12) Adakanlah percobaan dengan hamba-hambamu ini selama sepuluh hari dan biarlah kami diberikan sayur untuk dimakan dan air untuk diminum;

(13) sesudah itu bandingkanlah perawakan kami dengan perawakan orang-orang muda yang makan dari santapan raja, kemudian perlakukanlah hamba-hambamu ini sesuai dengan pendapatmu."

(14) Didengarkannyalah permintaan mereka itu, lalu diadakanlah percobaan dengan mereka selama sepuluh hari.

(15) Setelah lewat sepuluh hari, ternyata perawakan mereka lebih baik dan mereka kelihatan lebih gemuk dari pada semua orang muda yang telah makan dari santapan raja.

(16) Kemudian penjenang itu selalu mengambil makanan mereka dan anggur yang harus mereka minum, lalu memberikan sayur kepada mereka.


Okey, jadi Daniel tuh vegetarian toh. Makanannya sayuran dan minumnya air. (ayat 12)
Lalu adakah Daniel mengalami anemia?

Sebentar dulu. Anemia itu sebenarnya apa sih??
Anemia itu di kalangan luas dikenal sebagai kurang darah. Gejalanya terkenal dengan sebutan 5L (dari iklan-iklan di televisi) yaitu: lemah, letih, lesu, lunglai, lelah.

Jadi apakah Daniel mengalami anemia? (ayat 15) Sepertinya tidak. Dia tidak lemah, letih, lesu, lunglai dan lelah. Justru perawakannya kelihatan lebih baik dan lebih gemuk daripada orang-orang yang makan daging.

Apakah Daniel dan teman-temannya menjadi bodoh? Ayat 17 :

(17) Kepada keempat orang muda itu Allah memberikan pengetahuan dan kepandaian tentang berbagai-bagai tulisan dan hikmat, sedang Daniel juga mempunyai pengertian tentang berbagai-bagai penglihatan dan mimpi.

Allah justru memberikan pengetahuan dan hikmat kepada mereka.

WOW. begitu terkesannya saya karena alkitab menuntun hidup kita bahkan sampai kepada hal-hal yang terkecil sekalipun.

Jadi apakah kita dapat mempercayai alkitab?
Apakah kita dapat mempercayai Allah?

Dua pertanyaan di atas jawab sendiri.
Yang pasti untuk saya sekarang : menjadi vegetarian -- why not?

GBU :)

Senin, 29 Maret 2010

Book Recommendation : The Miracle of Enzyme

Hari minggu kemarin, saya sedang berjalan-jalan bersama dengan 3 orang teman di Supermall Karawaci, sepulang dari seminar "Allergy Alert" yang diadakan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Pelita Harapan (UPH). Karena tujuan kami tidak direncanakan sebelumnya, maka kami memutuskan untuk melihat-lihat saja di Toko Buku Gramedia. Maklum, suka melihat-lihat buku dan alat tulis. :)

Ketika memasuki Gramedia Bookstore, mata saya menangkap tumpukkan buku hijau tidak jauh dari pintu masuk toko buku tersebut, yang di sampul bukunya tertulis kata "Enzyme". Mungkin karena saya anak Fakultas Kedokteran, sehingga pada saat melihat kata itu, saya langsung tertarik dan penasaran apa sebenarnya isi buku tersebut. Judulnya adalah "The Miracle of Enzyme", ditulis oleh seorang guru besar dari Fakultas Kedokteran di Albert Einstein University di Amerika Serikat yang bernama Hiromi Shinya, MD.



Biasanya saya tidak terlalu tertarik dengan buku-buku kesehatan yang dijual di toko-toko buku, karena saya pikir buku-buku tersebut ditargetkan untuk dibaca oleh kaum awam, bahasanya sangat sederhana dan biasanya tidak ada penjelasan fisiologisnya, sehingga menurut saya tidak perlu untuk dibeli karena toh saya bisa belajar sendiri. Saya bisa membaca jurnal-jurnal yang evidence-based dengan referensi yang lebih kuat dan penjelasan yang lebih masuk akal.

Tetapi buku ini berbeda dari buku-buku kesehatan yang dijual di toko buku. Ketika saya membaca sekilas buku ini, saya menemukan penjelasan yang medis, logis dan fisiologis mengenai apa yang tertulis dalam buku ini. Walaupun tidak ada referensi yang dicantumkan, tetapi sepertinya dokter Shinya menulis berdasarkan pengalamannya sendiri. Yang membuat saya kagum pada dokter ini adalah dia mencoba obat-obat baru kepada dirinya sendiri terlebih dahulu sebelum memberikannya kepada pasien, untuk mengetahui khasiat dan efek samping dari obat tersebut secara detail, yang biasanya tidak tertulis dalam kemasan obat. Dari sini saya dapat melihat betapa dia memperhatikan kepentingan pasiennya.

Hal lain yang unik dari buku ini adalah saran-saran yang tertulis di dalam buku ini agaknya sejalan dengan ajaran kesehatan dan larangan-larangan yang diajarkan oleh Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh. Mungkin saudara-saudara dulu pernah membaca kutipan saya dari American News, tentang kesehatan : hal-hal yang dilakukan untuk memperpanjang umur, yaitu salah satunya adalah live like the Seventh-day Adventist. Menurut survey yang dilakukan, umat masehi advent hari ketujuh rata-rata berumur lebih panjang daripada orang-orang lainnya. Saya mengerti bahwa pembaca blog ini tidaklah seluruhnya berasal dari kalangan masehi advent hari ketujuh, bahkan blog ini dapat dibaca oleh semua orang. Saya menulis ini bukan untuk meninggikan ataupun memojokkan pihak-pihak tertentu, tetapi hanyalah sekedar penjelasan dan pembuktian dari apa yang selama ini saya percayai dan lakukan - tentunya dengan berbagai macam pergumulan dan pembantahan mengenai teori-teori kesehatan yang selama ini beredar.

Terus terang saja, saya bukan tipe orang yang dapat langsung menerima begitu saja bila diberikan peraturan dan larangan, apalagi dalam bidang kesehatan. Ketika saya memasuki Fakultas Kedokteran, pemikiran logis saya semakin berkembang dan sesaat saya menjadi orang yang suka membantah hal-hal yang saya rasa tidak sesuai dengan pemikiran logis saya, tentunya berdasarkan dengan apa yang saya telah pelajari sebagai mahasiswa kedokteran.

Saya berikan sebuah contoh yang paling mudah. Mengenai teh. Sebelumnya saya beritahukan bahwa umat advent tidak meminum teh. Memang hal ini tidaklah tertulis di dalam alkitab. Kalau tentang makanan yang boleh dimakan dan tidak boleh dimakan sih, sudah jelas-jelas tertulis di dalam alkitab, yaitu di Kitab Imamat 11. Tetapi mengenai teh tidak ada, hanya ada tulisan dari seorang nabiah yang bernama Ellen G. White. Lalu apa dasarnya dari alkitab? Beberapa dasar prinsip kesehatan dalam alkitab dikutip dari ayat-ayat berikut :

1 Korintus 6:19-20

(19) Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri?

(20) Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!

dan lagi

1 Korintus 10:31

(31) Aku menjawab: Jika engkau makan atau jika engkau minum, atau jika engkau melakukan sesuatu yang lain, lakukanlah semuanya itu untuk kemuliaan Allah.

Jadi untuk tidak meminum teh, dasarnya adalah ayat-ayat berikut. Bahwa kita tidak boleh memasukkan bahan yang merusak ke dalam tubuh kita karena tubuh kita adalah bait Allah. Jadi mengapa kita tidak boleh minum teh? Apakah teh merusak tubuh kita?

Selama ini yang saya tahu adalah karena teh mengandung zat adiktif, yaitu kafein.
http://pangandaraninfo.com/2009/12/20/makalah-zat-adiktif-dan-psikotropika/

Efek kafein pada tubuh menurut yang saya pelajari, salah satunya adalah memicu kerja jantung. Apabila jantung dipicu maka akan semakin banyak darah yang dipompa ke otak. Itulah sebabnya kafein dapat menghilangkan kantuk dan menambah konsentrasi. Namun, efek ini hanyalah sesaat saja. Efek lainnya adalah palpitasi (atau yang kita kenal sebagai deg-degan) dan denyut nadi lebih cepat. Apabila dipicu terus-menerus, maka jantung akan lelah dan lebih lanjut dapat menyebabkan penyakit. Efek lain kafein dapat dilihat dalam referensi berikut : http://www.medicinenet.com/caffeine/article.htm

Tetapi kafein yang terkandung di dalam teh hanyalah sedikit. Lebih banyak di dalam kopi. Makanya ketika orang mau begadang, maka orang tersebut akan minum kopi dan bukannya minum teh. Jadi bisa dibilang efek samping kafein dalam teh tidak terlalu terasa.

Kemudian ada alasan lain, yaitu bahwa teh mengandung asam tanat yang dapat mencegah penyerapan zat besi. Jadi apabila kita minum teh sambil atau setelah makan, maka kita dapat menderita defisiensi besi, oleh karena besi yang kita konsumsi yang terkandung dalam makanan kita tidak dapat diserap. Makanya kita jangan terlalu mendengarkan apa yang dikatakan iklan. :P

Baiklah, dengan alasan-alasan tersebut saya dapat menerima larangan untuk tidak minum teh. Tetapi bagaimana dengan teh hijau? Orang bilang teh hijau dapat mencegah kanker karena kandungan anti oksidannya. Dan bukan hanya orang yang bilang begitu, tetapi juga dosen saya sendiri. Dan apa yang saya pelajari dalam ilmu kedokteran juga seperti itu. Bahwa teh hijau baik untuk dikonsumsi karena kandungan antioksidannya yang dapat mencegah kanker. Bukti yang diberikan adalah prevalensi kanker lambung pada orang Jepang akibat minum sake menurun sejak kebiasaan meminum teh hijau itu dijalankan. Saya merasa tidak dapat menerima hal ini dan mulai meminum teh hijau. Pada awalnya ada rasa bersalah. Tetapi kemudian rasa bersalah itu dikalahkan oleh pemikiran-pemikiran rasional saya, dan sayapun mulai merasa aman untuk mengkonsumsi teh hijau tersebut. Sampai pada suatu hari ketika saya pergi bersama dengan teman-teman saya ke restoran jepang. Kita tahu, teh hijau di restoran jepang, sekali bayar bisa minum sepuasnya. Dan pada saat itu, saya mengambil keuntungan. Di dalam pikiran saya, karena teh hijau dapat menyehatkan tubuh saya, maka saya meminum teh hijau itu dengan santai, hingga beberapa gelas. Tetapi sepulang dari sana, justru efek yang saya dapatkan malah sebaliknya. Saya mulai merasakan palpitasi hingga gemetar. Saat itu saya mengetahui bahwa teh hijau tidak baik untuk tubuh saya, dan sejak saat itu pun saya tidak pernah mengkonsumsinya lagi.

Saya mulai menjalani larangan-larangan tersebut dengan iman. Tidak berani lagi membantahnya dengan pemikiran logisku. Tetapi bila orang-orang bertanya padaku apa alasannya, ada beberapa hal yang tidak dapat saya jelaskan secara fisiologis. Akhirnya saya hanya dapat menjelaskan dengan apa yang telah saya alami saja ketika mengkonsumsinya. Tetapi ketika saya menemukan buku The Miracle of Enzyme ini, seakan-akan semuanya terbuka dengan jelas. Larangan-larangan yang selama ini saya anggap tidak logis (bukan saja teh hijau), ternyata ada penjelasan logisnya. Berikut adalah penjelasan yang saya kutip langsung dari buku tersebut:
"Memang benar bahwa antioksidan yang ditemukan dalam teh adalah antioksidan berjenis polifenol, yang mencegah atau menetralisasi efek radikal bebas yang merusak. Namun, jika beberapa antioksidan tersebut menyatu, mereka menjadi sesuatu yang disebut tanin.

Tanin menyebabkan beberapa tumbuhan dan buah-buahan memiliki rasa sepat. Rasa "pahit" dalam buah kesemek yang pahit misalnya, disebabkan oleh tanin. Tanin mudah teroksidasi, maka, tergantung pada banyaknya zat itu terkena air panas atau udara, dengan mudah ia dapat berubah menjadi asam tanat. Terlebih lagi, asam tanat berfungsi membekukan protein. Teori saya adalah bahwa teh yang mengandung asam tanat memiliki efek negatif pada mukosa lambung-yaitu selaput lendir yang melapisi lambung-sehingga menyebabkan orang tersebut menderita berbagai masalah lambung, seperti tukak lambung.

Kenyataannya, ketika saya menggunakan endoskop untuk memeriksa lambung mereka yang secara teratur meminum teh (teh hijau, teh cina, teh hitam inggris) atau kopi yang mengandung banyak asam tanat, biasanya saya menemukan mukosa lambung mereka telah menipis akibat perubahan atrofi. Lapisan lambung yang begitu penting itu menyusut begitu saja. Sebuah fakta yang sudah diketahui: perubahan atrofi yang kronis atau mag kronis dapat dengan mudah berkembang menjadi kanker lambung."

Ternyata Tuhan telah mempersiapkan cara untuk kita menjalankan kehidupan dengan lebih sehat, hanya kita tidak dapat melihat khasiatnya. Memang makanan ini sebenarnya tidaklah baik untuk kita konsumsi, hanya saja kita tidak tahu mengapa, apa yang tidak baik. Tuhan tahu yang terbaik buat kita. Hanya saja terkadang kita merasa lebih pintar dari Tuhan dan mulai membantah-Nya dengan pemikiran rasional kita sendiri.

Buku yang ditulis oleh dokter Shinya ini benar-benar membuka pemikiran saya mengenai hukum kesehatan. Menegur saya untuk dapat lebih mempercayai Tuhan tanpa harus mengandalkan pemikiran kita sendiri. Seperti yang tertulis di Amsal 3:5

(5) Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri.

Masih banyak hal-hal tentang kesehatan yang dapat kita baca di dalam buku ini. Benar-benar alami, benar-benar rasional, dan benar-benar alkitabiah, walaupun dokter Shinya sendiri bukan berasal dari gereja masehi advent hari ketujuh. Saya merekomendasikan buku ini untuk anda baca. Bahasanya tidak terlalu sulit dibaca oleh kalangan awam, namun juga tidak terlalu sederhana untuk dibaca kalangan medis. Benar-benar tulisan yang bagus. Bukan bermaksud untuk mengiklankan, tetapi memanglah buku ini pantas untuk dibaca.

Semoga tulisan saya ini dapat bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

God bless us :)

Jumat, 26 Maret 2010

Are You a Christian?

ATTENTION!
This topic I write especially for Christians, because I am a Christian without any intention to resist other religion. Feel free to read if you'd like to, but you don't have to read if you don't like.

When I opened the sabbath day minutes ago, this idea came to mind and I started to think : What actually a Christian is? A member of an international group? Or a member of a religious group? Or a member of a church? Is that what we call Christian? What is it?

Now, I'd like to throw this question to you? What do you think a Christian is? Well, if you are a Christian, who do you think yourself is?

When we open the dictionary, we'll find many meanings of Christian. One of them that I want to show you is this : a person who exemplifies in his or her life the teachings of Christ.

The definition above is exactly the same with what I read in the bible, in 1 John 2:6.

"Whoever claims to live in him must walk as Jesus did."

Christians are the followers of Jesus Christ. We claim ourselves to live in Jesus Christ, believing in Him as our saviour, praying in Jesus' name, praising Him, having Him as our best friend. Isn't it true?
But have we walk as Jesus walked?
Have we live as Jesus live?
This bible verse tells us that if we claim ourselves as Christians, we must live as Christ lived. It means that whatever we do in our lives, we must reflect Christ who is in us. Christ is being our example.
In John 15:4, Jesus says, "Remain in me, and I will remain in you."

So if we live in Christ, He will live in Him, and by our deeds, our words, our minds, we will reflect Christ, showing Him unto the world - that doesn't know Him, and be a little light in the darkness.

I remember a song, sang by Emannuel Quartet. Here's some of its lyrics:

"Can Jesus be seen in me?
Does my life reflects the example He set?
Can I live for the Lord faithfully?
When the world looks at me, is it Jesus they see?
Can Jesus be seen in me?"

May these questions above could we also ask to ourselves as Christians.
Have we reflects the life of Christ in our lives?
Are we Christians?
Does Jesus live in me?


Happy Sabbath, Christians.
God bless you :)

Jumat, 19 Maret 2010

19 Maret 2010 -- Hari paling aneh di bulan Maret 2010

yapp, saya datang kembali buat tulis tulis..
inspirasi inspirasi??

inspirasi dari hongkong kali yaa..
lantaran terlantar menunggu di kampus ditelantarkan oleh koko yang lagi case di PD,
dari pada gak ada kerjaan, gak tau mo ngapain,
walopun mata tinggal segaris gara2 cuma tidur 2,5 jam tadi pagi jam stengah 2 sampe jam 5,
yahh nulis aja deh

ngomong2 hari ini patut diperingati sebagai hari teraneh di bulan Maret 2010
bukan buat semua orang, tapi buat sebagian orang aja.
yaahh,, bukan buat sebagian orang juga sihh,
sebenernya cuma buat 3 orang cewe di FKUAJ
sebenernya sih yang paling aneh buat gw.

haha.. apa mo dikata, sebenernya bisa dibilang minggu ini adalah minggu yang kejam.
kenapa?
bayangkanlah,, seminggu setelah ujian mid blok, jumatnya langsung ujian, dilanjutkan sama ujian praktikum hari senin, lalu ujian praktikum lagi hari rabu (yang udah mulai kacau), lalu dilanjutkan sama ujian end blok hari ini (jumat) yang harus nya menjadi akhir dari segala ujian di blok ini. biasa nya ujian selanjutnya tuh minggu kedua blok depan.
tapi kali ini ngga.. hari pertama blok depan udah langsung ujian lagi >> pretest, yang adalah hari senin besok ini...
yang lebih kejamnya lagi, setelah senin, jumat pertamanya langsung ujian praktikum lagi.
ckckck..
memang kehidupan anak FK selalu penuh dengan ujian.
mo jadi dokter kok susah ya?

gimana anak FK mo cantik coba..
nih ya,,
tiap 2 minggu sekali ujian dengan diktat setumpuk.
gw inget kalo dulu di sekolah setumpuk gitu tuh belajarnya setaun tauu..

nih alasan kenapa anak FK gak bisa cantik

pertama
tiap kali belajar >> stres meningkat.
kalo stres >> makan ato ngemil
kalo makan terus >> gendut
kalo gendut >> gak cantik

kedua
seperti yang sudah saya bilang,
tiap dua minggu sekali ujian
alhasil, tiap hari bisanya belajar doank
gak sempet perawatan2
kalo gak perawatan >> kusem
kusem = gak cantik

ketiga
kalo ujian 2 minggu sekali dengan diktat setumpuk tuh belajarnya kapan sih?
keburu yaA?
ya ngga lahhh..
mau gak mau mesti begadang
kalo begadang jadinya:
1. cepet tua >> gak cantik
2. mata berlingker item2 kayak panda >> gak cantik
3. imunitas menurun >> cepet sakit
kalo sakit >> kurus >> gak cantik

keempat
belajar bikin stress
ya gakk??
stres bikin rambut rontok
kalo rambut rontok terus lama2 botak
kalo botak (ihh amit2 dehhhh) >> gak cantik

itu tuuhhh empat dari sekian banyak alasann..
hahahaa

ngomong2 jadi ngelantur.
gw kan mo cerita kejadian hari ini.

hari ini, setelah ujian yang selesainya jam 10.10 WIB
Gav, Des, Jen, sama Yen seperti biasa ngumpul
ngapain?
yang pertama : membahas kebodohan2 jawaban kita waktu ujian
kedua : nyadar kalo salahnya banyak >> kita bego banget
ketiga : kalo udah nyadar begonya >> teriakk : huaaaa..

akhirnya diputuskanlah untuk jalan2 ke pv buat ngilangin stres.
tadi nya jen gak mko ikut tuh, soalnya dia udah minta ditungguin supirnya, jadi tadinya rencana nya mo langsung pulang.
akhirnya malah supirnya dipake buat nganter kita ke pv

nyampe di pv
tujuan pertama >> food court : "makan"
jadi kita puter2 nyari foodcourt.
biasanya foodcourt kan ada di lantai atas2 gitu, ya gakk?
jadi kita naek sampe lantai atas
ternyataa...
gak ada

yaudah, lantaran putus asa, kita mutusin buat makan di salah satu tempat makan disitu
begitu masuk..
yen sama des udah tau apa yang biasanya bakal dilakuin jen.
padahal udah bisik2 tuh : udah yen, gak usah diomongin
tapi toh jen nya inget juga

spontan jen minta mas2 pelayannya buat fotoin kita berempat
wah si jen, niat banget. udah muka masih muka stres gitu abis ujian.
gav flu lagi jadi mukanya udah beler banget.

yahh akhirnya, oke lah foto sekali

tapi lalu ..
"mas, sekali lagi boleh gak?"
jegerr..

itu yang pertama

lalu kita mulai pesen makanan
bingung donk, kok jen gak pesen makanan.
eh ternyata si jen mo pulang, takut supirnya dipake
baiklah..
tapi gav ninggalin map di mobil jen
akhirnya satu map nya gav dibawa pulang sama jen. isinya ada lpj, diktat, dan yang paling penting jadwall
huaaaa...
gw memulai blok baru tanpa melihat jadwal
astagaaaaaa

lalu pas jen pergi, kita udah nungguin lamaaaaaa banget,
kok makanannya gak dateng2
ini perut udah krucuk2 ini

eh tiba2 ada mba2 pelayan dateng bawa nota gitu sambil ngomong:
"yaa,, mo pesen apa?"
swt, mbakk.. kita udah mesen dari tadi yaaa,, blom dateng2. malah dikirain belom mesen lagi.
swt.

tau2 jeni telpon dari bawah. bilang kalo foodcourt yang dari tadi kita cari2 itu persis satu lantai di bawah kita. Aaaaaa... dodol banget siihh
yasudahlah, toh udah terlanjur mesen.. tapi massss... mana makanannyaaa.. lama banget...
laperrr tauuu...

beberapa menit kemudian baru dibawain makanannya.
swt --"

yaudah, karna udah kelaperan yah jadinya makannya kayak orang gak makan setaun.
Gav yang biasa makan pelan2 gitu, jadi bar2.
Yen yang biasa makannya lama, satu jem gitu, jadi cepet.
haha

trus gw udah bilang belom kalo kita pilek?
gav pilek, des juga.

jadi abis makan, kita masih ngobrol2 di dalem situ kn.
ngobrolin tentang sebuah hal yang aneh.
gk tau kenapa bisa ngobrol sampe situ yaa?
pokoknya ngomongin itu lah..
sambil srotttt... srottt...
kita sih biasa aja.
orang sama2 pilek ini.

gak lama kemudian, mas2 pelayannya dateng
nanya gitu : mbak,, ini piringnya udah?? saya angkat yaa?

ya kita sih manggut2 aja sambil masih terus ngobrol.
tapi kok lama2 rasanya jadi gak nyaman gitu ya?
kayak diliatin gimana gitu

akhirnya karna kita merasa gak nyaman,
kita mutusin untuk pergi dari situ jalan lagi ke tempat lain.

lalu keluar gitu aja..
Gav: jalan keluar sambil "srottt..." upss... baru sadar kalo di samping gw ada orang lagi makan.
wkwkkwkwkwk.. langsung dah buru2 keluar. malu dahh..

Des: tisu bekas pembuangan sekret pileknya jato2.. nyebar gitu. jadi dia mungutin lagi tu tisu satu2

yen : bengong. kok rasanya ada yang aneh ya? apa yaa?? kyak ada yang kurang. oh iyaaa.. kita kan belom bayarrr!!!!

akhirnya kita bertiga yang udah mulai mo jalan keluar gitu, masuk lagi gara2 kelupaan bayar makan.
gak enak gitu sama mas2nya. kesannya mo kabur diem2 gitu biar gak usah bayar.
wkwkkwkwkkkk
padahal otaknya lagi error.
errornya fatal.

abis dari situ, kita jalan2 lagi, muter2 keliling2 liat ini liat itu.
lalu tibalah waktunya pulang.

kita keluar lewat pintu yang paling kiri.

Yen bertanya : kita kok keluarnya lewat sini? ntar baliknya gimana?
kita menjawab : yahh naek b01 lahh.. tuhh banyak b01 lewat. gak liatt?

Yen bertanya lagi : tapi arahnyaa??
kita menjawab : hmm.. kayaknya disini cuma ada satu arah deh.

jadi kami berjalan dari pintu keluar pv ke jalan raya, yang ternyata lumayan jauh.
terus liat ada b01 gitu berenti. mo naek yang mana yaa?
terus gav liat : ehh itu kan PJ, di depan mata. berarti deket banget donk? berarti dari pv ke pj harusnya bisa jalan kaki donkk??

des: iya gav harusnya bisa jalan kaki. mau??

Yen: tidaaakkkk... (yen sedang dismenorrhea plus sakit perut dan sakit pinggang, sehingga berjalannya seperti nenek2.)

akhirnya kita gak jadi jalan kaki karna memikirkan gimana jadinya nasib yen bila dia harus jalan kaki dengan dismenorrhea yang dideritanya (:p)

tiba2 sebuah b01 berenti alias ngetem depan kita.
kita berjalan tanpa bicara nyebrang dan langsung menuju b01 tersebut.
gak nanya2 lagi, kita langsung masuk dan duduk

di perjalanan, gav nanya:
ini gak salah arah nih?

kata yen dengan pastinya: nggaaa..

nanya lagi : ini bener nih gak salah arah yaa??

yen: iyaaa.. aku inget kok, waktu itu waktu pergi ngamen arahnya kesono. sekarang pulangnya arahnya kesini.

yaudah deh, gav diem.
tapi kok lama2 ni jalannya makin aneh yaa..

skrg des yang tanya : kita gak salah arah ni?

yes udah mulai ragu. akhirnya nanya ke penumpang sebelah : ini arah empo bukan??

dijawab: wahhh,, bukaann... empo mahh udah lewat dari tadiiii...

"huaaa... pantesan dari tadi udah bau2 amis gitu," kata des

lalu, bukannya langsung turun, kita malah masih bingung2 bengong gitu di dalam.
akhirnya kita turun juga PAS di depan pasar nelayan.
jauh amat ternyata nyasarnya

abis itu baru nyebrang, dan naek b01 arah sebaliknya.
pulang deh.

eh gak pulang deh. gav masih harus nunggu koko yang lagi case di PD. udah 2 jem nih, tapi belom selesai2 juga..
matanya udah kesian banget.. sediiihhh...
kalo gini ntar dirumah pasti tepar.. TT
padahal masih pengen latian biola. hikshikshikshiksss

haduuu
gak tau kenapa, rasanya hari ini bego banget.

satu hal, jangan ditiruuu :: JANGAN BEGADANG DEHH..
apalagi kalo besok nya mo ujiann.
apalagi kalo tidurnya cuma 2.5 jam.
otak nya bakal error abis.
percayalahhh.. i've proved it myself!
hahaa..
dah ah mo pulang
dadaaa

Rabu, 17 Februari 2010

Warm Greetings from me to youuu.. ^^

Dear blog,
happy new year,
happy lunar new year,
happy valentine..

blog pertama di tahun baruu..
walopun udah jarang nulis blog, karena kayaknya gak terlalu sempet lagi (hehe.. buka fb pun cuma sekali-sekali doank)
udah mulai2 banyak tugas di perkuliahan

tetep bersyukur sama Tuhan apapun yang terjadi.
"Ebenezer" : hitherto hath the Lord helped us [1 Samuel 7:12]

ngga tau sebenernya sapa aja sih yang baca ini blog. ini blog juga sebenernya ngga jelas, knp kok isinya bisa campur-campur begini, ada musik, agama, cerita aneh, dll.. kayak gado-gado yaa..
[kalo kata seseorang : "ngga fokus!"]
bodo amat.. hehehe.. yang penting nulis kalo emang lagi pengen nulis..
*sayangnya kalo lagi gak pengen nulis ya juga gak nulis.. hehehe

well, sebenernya karena temanya masih warm greetings >> tahun baru boo..
walopun udah lewat, ya at least tahun baru china lah.. hehehhe
berarti ada hati baru.
xin nian de xin xin.. hehe
*norak yah gw, padahal ngasal :p

by the way, saya pengen cerita nih tentang hal-hal di tahun lalu yang sudah lewat namun kalo diingat2 tetep bikin bersyukur sama Tuhan yaa..
beberapa bulan terakhir di tahun 2009 itu moment-moment yang penuh kenangan.
kok bisaa??
pasalnya, disitulah saya mulai2 merasakan kembali campur tangan Tuhan dalam kehidupanku.
Yang tadinya ke gereja udah mulai males-malesan, eh jadi rajin-rajinan.
yang tadinya pelayanan ogah-ogahan, eh jadi ayo-ayoan.
yang tadinya hati ini penuh dengan hal-hal gak jelas dunia, eh jadi penuh dengan damai dan sukacita.
And the only reason behind these things is GOD

jujur aja baru kali ini pelayanan merasa terberkati, ada sukacita dan damai sejahtera di hati.
Give thanks unto the Lord, for He is good : His mercy endureth forever [Psalm 107:1]

tahun 2009 juga spesial banget, karena di tahun 2009 itu saya akhirnya dapet temen, sahabat yang udah kayak sodara, yang punya visi dan misi yang sama, yang sejalan, dan bisa diandalkan.
Oh, give thanks unto the Lord, for He is good : His mercy endureth forever [Psalm 107:1]

berterimakasih buat MMSDAC karena semangat rohani nya yang udah membangkitkan semangat jiwaku.
Praise ye the LORD. O give thanks unto the LORD; for he is good: for his mercy endureth for ever. [Psalm 106:1]

Semoga tahun ini dapat lebih baik lagii...
dan memang lebih baik.. :)

mohon maaf lahir dan batin kalo saya ada salah..
kalo saya teh suka ngomong yang gak jelas..
suka tegur yang aneh2..
udahlah, maklumkan saja..

hehehee

regards,
Gaphreelaa